Text
Montessori play and learn : optimalkan potensi anak dengan permainan (untuk 2-6 tahun)
Daftar isi :
Bagian 1. Siapa Maria Montessori
Bagian 2. Esensi metode montessori
Bagian 3. Menerapkan metode montessori
Bagian 4. Merencanakan rumah ramah anak
Bagian 5. Menjelajah lingkungan sekitar
Bagian 6. Menemukan dunia
Abstrak
Banyak yang sudah mendengar istilah Montessori, tetapi hanya sedikit yang tahu tentang apa, atau mengapa metode ini telah terbukti sukses dan bertahan sampai sekarang. Oleh karena itu tujuan penulisan buku ini adalah untuk membantu para orang tua dalam menghadapi masalah dalam membesarkan anak-anak di dunia yang kompleks dan cepat berubah sekarang ini. Dalam masyarakat modern, peran seorang ibu cukup berbeda dengan zaman ketika Montessori pertama kali diterapkan. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap peran ayah dan kontribusinya dalam keluarga.
Pendekatan yang dilakukan oleh Maria Montessori – sang penemu metode ini sudah berkembang sejak abad lalu, yaitu dengan mengamati anak-anak dengan cermat dan menguji apa yang dibutuhkan oleh mereka secara individual. Maria Montessori merasa bahwa hal yang paling krusial adalah keharusan orang tua untuk menyadari perubahan anak dan memastikan bahwa anak bisa mengatasinya. Aturan kuncinya adalah selalu sadar untuk melihat, mendengarkan, melindungi, dan menstimulasi dengan kerja sama antar anggota keluarga yang dilakukan penuh cinta.
Pada bagian pertama membahas tentang Maria Montessori, seorang penemu metode Montessori. Maria Montessori dilahirkan pada tahu 1870, di kota Chiaravalle, Italia. Ia adalah anak satu-satunya dari keluarga kelas menengah. Ayahnya seorang akuntan, yang pindah ke Roma ketika dia berusia 12 tahun. Dia mendapatkan pendidikan terbaik disana, dan disiapkan untuk karir mengajar - satu-satunya profesi yang terbuka untuk mendidik perempuan muda saat itu.
Dalam perkembangan studinya, ia tertarik untuk belajar kedokteran, dan berhasil masuk sekolah kedokteran pada tahun 1890. Dia menjadi perempuan pertama bergelar “Doctor of Medicine” di Italia. Setelah lulus, ia bekerja di rumah sakit San Giovanni di bagian perempuan dan anak-anak. Lalu pada tahun 1897 dia menjadi asisten relawan di klinik psikiatri di Universitas Roma. Pada saat itu ia menemukan apa yang disebut “anak keterbelakangan mental”. Mereka adalah anak yang memiliki pemikiran lemah sehingga tidak bisa berfungsi normal di sekolah atau di keluarga mereka.
Bagian kedua membahas esensi metode Montessori. Maria Montessori mendapatkan gagasan tentang bagaimana menangani dan mendidik anak-anak, dari hasil pengamatannya pada mereka dalam tahap perkembangannya yang berbeda-beda, dan dari penjelasannya terhadap anak-anak dari kebudayaan yang berbeda-beda. Dia mengidentifikasi apa yang dilihat secara umum terdapat karakteristik universal yang dijumpai pada masa kanak-kanak. Karakteristik tersebut, antara lain adalah semua anak memiliki pikiran yang mudah menyerap informasi, semua anak melewati periode yang sensitif, semua anak ingin belajar, semua anak belajar melalui bermain atau melakukan sesuatu, semua anak melewati beberapa tahap perkembangan, dan semua anak ingin menjadi mandiri.
Bagian selanjutnya membahas tentang menerapkan metode Montessori. Tujuan utama metode Montessori adalah memfasilitasi berkembangnya kepribadian unik anak, membantu anak agar mudah menyesuaikan diri secara sosial, emosional, serta tumbuh bahagia dan kuat secara fisik; mewujudkan potensi intelektualnya secara penuh. Montessori yakin bahwa dasar-dasar kepribadian seseorang sudah terbentuk pada usia 3 tahun, sebagaimana diyakini juga oleh banyak orang tua berdasarkan pengamatan pada pertumbuhan anak mereka sendiri.
Bagian ke-empat dibahas tentang merencanakan rumah ramah anak. Ada enam prinsip dasar dalam merencanakan rumah ramah anak, yaitu ukuran anak-anak, kedekatan, kebebasan dengan batasan, libatkan anak dalam kehidupan keluarga, memenuhi kebutuhan anak anda, dan disiplin positif. Ruang tidur anak adalah tempat untuk bisa mempraktekkan prinsip montessori dengan membuat semuanya dalam ukuran anak-anak. Ruang keluarga adalah tempat berkumpulnya semua anggota keluarga dan merupakan ruang terbaik untuk mengembangkan sikap saling menghormati satu sama lain. Pada bagian ini juga dibahas tentang permainan dan aktivitas.
Montessori menekankan pada pentingnya membantu anak-anak kecil untuk memahami dunia alam, dan dia percaya bahwa belajar tentang bagaimana sesuatu terjadi dan bekerja, berlangsung dalam lima tahap progresif yang dibahas dalam bagian kelima buku ini. Tahap tersebut adalah pengamatan dan penemuan, merawat dan bertanggung jawab, proses dan prediksi, saling ketergantungan, dan tahap terakhir menanam dan mengendalikan. Lingkungan sekitar yang dibahas adalah kebun, taman, pedesaan, lingkungan perkotaan, pergi ke sekolah. Selain itu juga ada permainan dan aktivitas di lingkungan tersebut.
Bagian terakhir membahas bagaimana bisa melebarkan pandangan anak dengan melihat negara-negara lain di dunia dan juga seluruh alam semesta. Untuk menstimulasikan ketertarikan pada tempat yang jauh, pendekatan montessori dimulai dengan globe dalam bentuk sederhana. Dengan cara ini anak akan mulai menyadari bahwa dia adalah bagian dari “keluarga dunia”. Dengan gagasan “keluarga dunia”, montessori berharap menerapkan dasar untuk pemahaman yang lebih baik akan pentingnya kerjasama dan harmoni di antara umat manusia.
0000164752 | Perpustakaan Pusat | Tersedia | |
0000164290 | 372.139 2 Bri m | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
0000164834 | 372.139 2 Bri m | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
0000163791 | 372.139 2 Bri m | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
0000167682 | 372.139 2 Bri m | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain