Text
Pengantar psikologi kognitif
Bibliografi : hlm. 323 - 324
Daftar isi :
1. Konsep dasar psikologi kognitif
2. Konsep dasar persepsi (I)
3. Konsep dasar persepsi (II)
4. Kesadaran
5. Register memory dan short term memory
6. Long term memory dan very long term memory
7. Lupa dan mengingat
8. Imagery
9. Bahasa
10. Intelegensi
11. Kreativitas
12. Pengetahuan umum
13. Pembentukan konsep
14. Pengambilan keputusan
15. Emosi dan proses kognisi
16. Suasana emosi dan kognisi
Abstrak
Psikologi kognitif adalah suatu cabang psikologi dengan fokus studi pada proses mental (aktivitas pikiran) manusia. Proses mental ini meliputi bagaimana seseorang memperoleh informasi, bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana pengetahuan itu disimpan dalam ingatan kemudian dimunculkan kembali, dan bagaimana pengetahuan itu digunakan seseorang untuk mengarahkan sikap dan perilakunya. Psikologi kognitif disepakati oleh para ahli lahir pada tahun 1956. Kawasan studi psikologi kognitif sangat luas meliputi persepsi, pencatatan sensori, pengenalan pola, perhatian; ingatan, imageri, pembentukan konsep; bahasa, isyarat, perkembangan kognitif; penalaran, pemecahan masalah, kreativitas; pembuatan keputusan, intelegensi manusia, intelegensi buatan; hubungan antara emosi atau suasana hati (mood) dengan proses-proses kognitif manusia.
Persepsi adalah suatu proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh alat indera manusia. Ada tiga aspek persepsi yang relevan dengan kognisi manusia, yakni pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian (atensi. Hasil persepsi seseorang mengenai suatu objek, dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri dan juga dari pengetahuan seseorang mengenai objek tersebut. Mata mempersepsi cahaya yang masuk ke dalam lensa dan diteruskan ke retina kemudian diproses dalam otak. Stimulus suara di persepsi oleh telinga. Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari lidah. Reseptor penciuman adalah saraf khusus yang berada dalam membran mukosa dari tulang hidung. Persepsi perabaan dirasakan oleh indera taktil atau kulit.
Kesadaran adalah kesiagaan seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya. Zeman membagi kesadaran menjadi empat kategori, yakni: kondisi terjaga (kondisi saat mempersepsi dan berinteraksi), pengalaman (kesiagaan setiap saat terhadap peristiwa yang berlangsung), kondisi mental (meliputi keyakinan, harapan, niat, dan hasrat), kesadaran diri (meliputi rekognisi diri, pengetahuan diri, perasaan kepemilikan atas pikiran-pikiran, ide-ide, perasaan sendiri). Tingkat kesadaran dapat diukur menggunakan glasgow coma scale (GCS). Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Derajat kesadaran paling rendah adalah koma, selain itu tidur. Gangguan tidur terdiri atas hipersomnia (kebanyakan tidur) dan insomnia (tidak bisa tidur).
Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Memori ada yang disebut memori primer atau memori jangka pendek (short term memory), dan memori sekunder atau memori jangka panjang (long term memori). Short term memory (STM) merupakan sistem memori dengan kemampuan terbatas, terlibat secara langsung dalam proses mengingat suatu informasi untuk kurun waktu pendek. Memori jangka panjang (long term memori) adalah memori yang dapat berlangsung paling sedikit beberapa hari atau selama puluhan tahun atau ingatan tetap bertahan karena dibentuk dengan pelaksanaan yang berulang-ulang untuk waktu yang lama.
Lupa adalah bagaimana proses kegagalan seseorang dalam mencoba menggali informasi yang ada di pikirannya. Sedangkan mengingat adalah segala bentuk upaya untuk merefleksikan dan meretensikan ingatan terhadap apa yang telah disimpan utuh dalam sensory memory. Secara umum, imagery didefinisikan sebagai proses membayangkan (memvisualisasikan) sesuatu yang tidak ada pada saat proses membayangkan. Imagery bisa juga berarti perumpamaan, pembandingan, pembayangan yang dilakukan secara mental.
Bahasa menurut para ahli psikolog kognitif adalah suatu sistem komunikasi yang didalamnya pikiran-pikiran dikirimkan dengan perantaraan suara (sebagaimana dalam percakapan) atau simbol (sebagaimana dalam kata-kata tertulis atau isyarat-isyarat fisik). Intelegensi merupakan salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual manusia. Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru. Pengetahuan umum disebut juga dengan ingatan semantik. Ingatan semantik menyimpan informasi yang bersifat umum yang merupakan pengetahuan dan terorganisasikan atau tersusun dengan baik menurut model-model tertentu.
Berpikir adalah proses yang membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan. Pembentukan konsep berhubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang sesuai dengan kelas atau ide. Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik.
Emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya. Kognisi manusia, ditinjau dari sudut pandang perkembangan adalah hasil dari rangkaian tahap-tahap perkembangan yang dimulai sejak tahun-tahun awal permulaan pertumbuhan pada tahap awal kehidupan. Keadaan emosi seseorang dapat pula mempengaruhi proses-proses kognisi, seperti: pencatatan informasi (sensory register), transformasi informasi (encoding), penyimpanan informasi di dalam ingatan (retrieval), pengambilan informasi (recall), sampai proses berpikir, memecahkan masalah, dan kreativitas. Proses pembuatan keputusan juga dipengaruhi oleh faktor afeksi seperti marah, sedih, senang, dan lainnya.
0000164314 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain