No image available for this title

Text

Muhammad iqbal Antara kolonialisme dan harkat martabat manusia



Dalam artikel ini penulis menghadirkan studi tentang Iqbal dari situasi tersebut, dan mengetengahkan obat yang ia tawarkan dalam memperbaiki martabat dan harkat umat Islam. Penulis juga mem- perlihatkan bagaimana filsafat Iqbal, puisi, idealisme politiknya serta semangat keislaman Iqbal terintergrasi dalam konsep filsafatnya, dan berkontribusi secara luas dalam identitas terbaru umat Islam. Wilayah kerja Iqbal berpusar pada bidang humaniora. Filsafat, sastra, politik dan agama merupakan elemen dasar bagi Iqbal. Berkat studi dan karya-karya dalam bidang ini, Iqbal sangat mengetahui kondisi kemanusiaan yang berlaku. Pengalaman Perang Dunia I dan dampak perusakan Mesin Raksasa kolonial pada harkat martabat manusia, khususnya masyarakat Muslim India membuatnya mulai mempertanyakan efesiensi teknologi Barat dan kemanfaatanya pada manusia. Iqbal hidup di persimpangan zaman: saat kekuasaan kolonial Inggris di India mulai pudar, hubungan antara manusia dan teknologi sebagai krisis modernisme, dan kesadaran politik Islam dalam konflik keras Islam dengan Barat. Iqbal merasa adanya serangan pada harkat martabat manusia oleh Mesin Raksasa kolonialisme Inggris.
Kata kunci: Iqbal, Mesin Raksasan Kolonialisme, insan kamil, puisi Iqbal

In this article this writer presents a study of Iqbal on the situation and his prescription for the restoration of Muslim dignity. This writer demonstrate how his philosophy, poetic art, political idealism, and conservative Muslim faith are integrated in his concept of philosophy, and now it contributed to the contemporary Muslim identity. Iqbal worked within the humanities. Philosophy, literature, politics, and religion are all foundational element for him. Because of his tudy and work in these fields, Iqbal was finely tuned to the human condition. The experience of World War I and the dehumanizing effect of the colonial "Mega-Machine" on his Muslim community in India caused him to question the efficacy of the West's technology and its benefit to humanity. Muhammad Iqbal lived a crossroads: of history as British Colonial power waned in India, of the human relationship with technology during the crisis of Modernism, and of the awakening of political Islam to its mortal conflict with the west. Iqbal perceived an attack on human dignity due to the "Mega-Technique" of colonialism.
Keywords: Iqbal, Mega-Machine Colonialism, perfect man, Iqbal's poetic


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
Kontemplasi
No. Panggil
Rak Agama Kontemplasi/1-2/8-9/2011-2013
Penerbit Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung : Tulungagung.,
Deskripsi Fisik
9(1) Juni 2012 : 183-218 (Rak Agama)
Bahasa
English
ISBN/ISSN
0216-6399
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol 9 No. 1 Juni 2012
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this