Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
Wayang sebagai sarana upacara ritual keagamaan
Arti sebenarnya dari wayang adalah bayangan.Namun seiring berjalannya waktu,makna tersebut bergeser menjadi seni pertujukan ( pandam Gurito) Hal itu mungkin karena dalam perkembangan selanjutnya,wayang tidak hanya ditampilkan dalam bentuk bayangannya,tetapi juga dalam bentukvisual lainnya seperti wayang Golek, Wayang cepak,Wayang Beber(dilukis dia atas gulungan kain) Wayang Wong (Dibawakan Oleh penari langsung),dan lain-lain. Masih ada ketidaksepakatan yang terkait dengan asal mula petunjukan wayang kulit.Dr.N.J.Krom berpendapat bahwa wayang berasal dari India Barat.Namun hal itu dibantah oleh Dr.GA.J.Hazeu dalam disertasinya "BIjdrage to de kennis van het Javaansche TonneeI'',Yang menyatakan bahwa wayang kulit adalah seni pentunjukan asli Jawa.Peneliti lainnya menyatakan bahwa wayang adalah hasil akulturasi Budaya Jawa dan India-Hindu. Dengan turunya kekuasaan kerajaan majapahit- dan dimulainya kerajaan Islam pada tahun 1526 M-petunjukan wayang kulit mulai disesuaikan dan diperkaya dengan kontenlokal.Perkembangan baru diprakarsai oleh wali sanga dan raden Patah.Adaptasi budaya wayang ini berlangsung sampai 16 Mesehi. Pertunjukan wayang Kulit berubah secara bertahap sejalan dengan selera dan estika penduduk setempat
Abstrak: The actual meaning of wayang is shadow.However,in the course of time,the meaning shifted into performimg art(pandam Gurito) that is pronanly because in its further development,wayang are not only performed in its shadow form,but also in other visual forms like Wayang golek(wooden puppet) wayang cepak,wayang beber(painted on a roll of cloth) wayang wong(performed by live dancers) rtc.there are still some disagreements pertaining to the origin of shadow puppet performance.Dr. N.J.krom was of the opinion that it was orieinated from west India.But it was refuted by Dr.GA.J. Hazeu in his dissertation,"Bijdrage to de kennis van het javaansche To de kennis van het javaansche tone in which he stated that shadow pupple play was an original javanes performing art.other scholars stated that is was the result of an acculturation between javanese and indian-hindu cultures with the decline of the power of the majapahit kingdom-qandthe beginning of an islamic kingdom in 1526 AD--shadow puppet performances begon to be adapted to and enriched with local contents.Thenew develpment was initiated by wali sanga and.raden patah.This so called adaptation went on until early 16 th AD. the shadow puppet performances changed gradually in line with the tanste and aesthetics of the local inhabitants.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Prajnaparamitra
|
---|---|
No. Panggil |
Bahasa dan kebudayaan
|
Penerbit | Museum Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta., 2020 |
Deskripsi Fisik |
hlm 65-77
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
2355-575-01
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Edisi 09/2020
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Amien Nugroho
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain