Detail Cantuman
Advanced SearchText
Dinamika tenun Lurik Jawa ditengah pasang surut usaha
Teknologi pembuatan kain tradisional yang menghasilkan tenun lurik di Jawa Tengah,Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah dikenal sejak lama. Teknologi yang dipakai masih sederhana berupa tenun gedong atau tenun gedog dan hanya perempuan yang boleh mempergunakan alat ini. Motif kain dan warna yang dihasilkan juga masih terbatas untuk kain yang digunakan sehari-hari dan untuk upacara adat. Baru setelah muncul teknologi alat tenun bukan Mesin (ATBM) tenun lurik menjadi berkembangan pesat.Para lelaki dengan tangkasmenggunakan alat ini, sementara motif kain yang hasilkan menjadi beragam dengan warna yang cerah dan dapat menjangkau konsumen benda fashion dan interior rumah tangga.Meski demikian, dunia tenun lurikmengalami pasang surut, kondisinya menjadi dinamis sekali. Apalagi setelah ditemukannya serat alami dan dikembangkannya pewarna alami,penggabungan antara tenun dan batik membuat produk tenun lurik bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Tulisan yang menggambarkan dinamika tenun turik ini merupakan hasil wanwancara keliling oleh tiga penulisnya di jawa Tengah,Jawa Timur,dan Daerah Istimewa Yogyakarta setahun yang lalu dan di perkaya dengan bahan bacaan yan relevan untuk tujuan ini
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Prajnaparamitra
|
---|---|
No. Panggil |
Bahasa dan kebudayaan
|
Penerbit | Museum Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta., 2020 |
Deskripsi Fisik |
hlm 79-107
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
2355-575-01
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Edisi 09/2020
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Mustofa W.Hasyim, Erwito wibowo,Tatik Purwanti
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain