Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
Gerakan Perempuan Politik Setelah 20 Tahun Reformasi di Indonesia
Abstrak
Pertanyaan penting yang diajukan artikel ini adalah bagaimana capaian gerakan perempuan politik pasca 20 tahun reformasi di Indonesia? Artikel ini hendak mengelaborasi dua hal utama yaitu alasan yang mendasari gerakan politik perempuan mengalami stagnasi dan menawarkan strategi yang perlu diperbincangkan guna menarik anak muda perempuan untuk berpolitik. Ada tiga hal utama yang menjadi perhatian penting dalam gerakan politik perempuan pasca Reformasi 1998. Pertama, karakter organisasi masyarakat sipil dan partai politik di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri. Kedua, ada ruang interaksi politik yang sudah terbangun dengan cukup memadai antara partai politik dengan kelompok LSM dan ormas perempuan. Ketiga, dalam kompetisi elektoral di pemilu, salah satu persoalan penting yang perlu didalami lebih lanjut adalah usaha memeangkan caleg perempuan dan calon kepala daerah agar jumlah keterwakilan perempuan dapat tercapai. Konektivitas antara generasi
milenal dengan partai politik perlu menjadi sarana yang penting untuk dilakukan dalam waktu dekat manakala partai merasa kebutuhan pencalonan perempuan dan kemenangannya harus segera diatasi.
kata kunci gender dan politik, pemilu, keterwakilan politik perempuan.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
RAK IPS Jurnal Perempuan Vol.24 (1) 2019
|
Penerbit | Yayasan Jurnal Perempuan Indonesia : Jakarta., 2019 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 82-100, Vol.24 No.1 Februari
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
1410153X
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Jurnal Perempuan Vol.24 (1) 2019
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Aditya Perdana dan Delia Wildlanti
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain