Gender dipersepsikan mempengaruhi berbagai hal, termasuk hubungan seseorang dengan komputer. Artikel ini mengkaji bagaimana kecemasan komputer dalam perkuliahan dan bagaimana kecemasan tersebut mempengaruhi profesi-profesi yang berkaitan erat dengan penggunaan komputer, berdasarkan jenis kelaminnya. Dengan menggunakan metode purposif, 56 (34 laki-laki dan 31 perempuan) dosen perguruan tinggi Yogyakarta dipilih sebagai sampel. Instrumen yang khusus dikembangkan oleh Heinssen (1987) untuk memeriksa kecemasan komputer seseorang digunakan, didistribusikan dan diisi oleh responden. Data yang dikumpulkan (dalam skala 5-Likert) dianalisis dengan regresi dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kecemasan terhadap komputer kemungkinan besar akan memperoleh manfaat lebih dari komputer. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara dosen laki-laki dan perempuan dalam hal kecemasan komputer mereka.
Kata kunci: kecemasan komputer, gender, Heinssen, dosen, kinerja.

Gender is perceived to influence various things, including one's relation with computers. This article examines how computer anxiety in lectures and how the anxiety affecting them, professions closely related to computer usage, based on their gender. Using a purposive method, 56 (34 males and 31 females) lecturers from Yogyakarta higher education institutions were chosen as samples. Instrument especially developed by Heinssen (1987) to examine one's computer anxiety was used, distributed and filled out by the respondents. Data gathered (in a 5-Likert scale) were analyzed by regression and t-test. Results show significant relation between computer anxiety will likely benefit more from computer. However, there is no significant difference between male and female lecturers in term of their computer anxiety.
Key words: computer anxiety, gender, Heinssen, lecturer, performance.