Sejak Otto Peters memperkenalkan gagasan bahwa Pendidikan Jarak Jauh berfungsi sebagai model pengajaran dan pembelajaran Industri, para praktisi dan peneliti telah bergulat dengan implikasi model ini karena model ini menunjukkan akses dan ketersediaan kesempatan belajar daripada pengalaman individu Pelajar. . Namun Universitas Terbuka telah mencoba mengatasi kontradiksi ini dengan mengembangkan sistem pendukung pembelajar untuk memfasilitasi dan mendukung proses pembelajaran. Dalam konteks ini, penting untuk mensurvei apa yang diinginkan pelajar dari institusi tersebut dibandingkan hanya memikirkan ketentuan yang diberikan institusi untuk pelajar jarak jauh. Penelitian ini mengkaji kebutuhan khusus peserta didik difabel di IGNOU dan daya tanggap lembaga dalam memenuhinya. Laporan ini juga membandingkan tingkat keberhasilan (penyelesaian kursus) peserta didik penyandang disabilitas dengan peserta didik umum dan merekomendasikan ketentuan yang dapat meningkatkan tingkat keberhasilan dan memfasilitasi pembelajaran kelompok sasaran khusus ini. Sekelompok sampel pelajar dengan kemampuan berbeda disurvei. Data diambil dari catatan kantor. Akhirnya, pertemuan kelompok terfokus diadakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Kata Kunci: pembelajar difabel, IGNOU, sistem pendukung pembelajar, penyelesaian mata kuliah

Ever since Otto Peters introduced the notion that Distance Education functions as an Industrial model' of teaching and learning, practitioners and researchers have grappled with the implications of this model as it denotes access and availability of learning opportunities rather than for the individual experience of the Learner. However Open Universities have tried to overcome this contradiction by developing learner support systems to facilitate and support the learning process. In this context it is important to survey what learners want from the institution rather than to think solely of the provision the institution makes for its distance learners. This study examined the special needs of differently abled learners of IGNOU and responsiveness of the institution in fulfilling them. It also compared the level of success (course completion) of learners with disability with general learners and recommended provisions that could improve the success rate and facilitate the learning of this particular target group. A sample group of differently abled learners were surveyed. Data was culled out from office records. Finally, a focus group meeting was held to get to the bottom of the issue.
Keywords: differently abled learners, IGNOU, learner support system, course completion