Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
The moral panic about the socializing of young people in Minangkabau = Kepanikan moral terhadap sosialisasi generasi muda di Minangkabau
Tulisan ini menganalisis wacana seputar persepsi ancaman seks bebas dan pergaulan bebas terhadap kesehatan moral generasi muda Minangkabau, dan khususnya remaja putri, di Sumatera Barat. Laporan ini menggunakan kerangka sosiologis “kepanikan moral” untuk mengkaji diskusi kontemporer mengenai globalisasi dan pengaruh “Barat” di Sumatera Barat. Makalah ini mengkaji cara “pihak berwenang” di Sumatera Barat (media, seperti majalah dan surat kabar remaja, akademisi, pemerintah dan hukum, guru, dan tokoh masyarakat) menghadirkan ancaman, dan cara generasi muda, yang sasaran serangan panik moral, melihat diri mereka dalam kaitannya dengan ancaman tersebut. Saya berpendapat bahwa, tidak seperti “rakyat setan” yang menimbulkan kepanikan moral di Inggris, kaum muda di Minangkabau umumnya memberikan persetujuan mereka kepada pihak berwenang, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap konservatisme sosial, budaya lokal, dan nilai-nilai Islam.
KATA KUNCI
Kepanikan moral, Sumatera Barat, Minangkabau, Indonesia, pemuda, seksualitas, seks bebas, pergaulan bebas.
This paper analyses the discourse surrounding the perceived threat of free seks and pergaulan bebas (free socializing) to the moral health of young Minangkabau people, and in particular, young women, in West Sumatra. It uses the sociological frame of "moral panic" to examine contemporary discussions about globalization and the influence of "the West" in West Sumatra. The paper examines the way in which "the authorities" in West Sumatra (media, such as teen magazines and newspapers, academics, government and law, teachers, and community leaders) present the threat, and the way in which young people, who are the target of the moral panic onslaught, see themselves in relation to the threat. I argue that, unlike the original "folk devils" of the moral panics in Britain, young people in Minangkabau broadly give their consent to the authorities, displaying a striking commitment to social conservatism, local culture, and Islamic values.
KEYWORDS
Moral panic, West Sumatra, Minangkabau, Indonesia, youth, sexuality, free sex, free socializing.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
RAK Bahasa WACANA VOL15(1-2)2014
|
Penerbit | Fakultas Imu Pengetahuan Budaya UI : Depok., 2014 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 19-40, Vol.15 No.1
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
14112272
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
WACANA Vol.15 (1) 2014
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Lyn Parker
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain