No image available for this title

Text

Early marriage, adolescent motherhood, and reproductive rights for young Sasak mothers in Lombok = Pernikahan dini, peran remaja sebagai ibu, dan hak reproduksi untuk ibu-ibu muda Sasak di Lombok



Artikel ini berfokus pada remaja Indonesia yang merupakan istri dan ibu, menunjukkan betapa pernikahan dini dan peran sebagai ibu remaja merupakan hal yang normal di kalangan perempuan dari komunitas Sasak miskin di Lombok Barat. Hal ini didasarkan pada penelitian etnografi terhadap 28 ibu muda yang mencakup diskusi kelompok terfokus, wawancara mendalam, dan observasi. Data demografi dan etnografi mengenai penyebab pernikahan dini dan peran sebagai ibu remaja juga dibahas, dan mengkonfirmasi bahwa rendahnya tingkat pendidikan anak perempuan, kurangnya prospek pekerjaan, kemiskinan, dan rendahnya tingkat pembangunan ekonomi semuanya terkait dengan kemungkinan lebih tinggi terjadinya pernikahan remaja dan peran sebagai ibu. di Indonesia. Artikel ini juga mengungkapkan bagaimana moralitas seksual yang konservatif dan adat istiadat pernikahan setempat dapat mendorong anak perempuan untuk melakukan pernikahan dini. Laporan ini memberikan analisis hak asasi manusia yang menunjukkan bagaimana pernikahan dini dan peran sebagai ibu remaja bersinggungan dengan pengabaian hak-hak anak perempuan atas pendidikan, pekerjaan, kesetaraan dalam pernikahan, informasi kesehatan, keluarga berencana, dan kesehatan ibu.
KATA KUNCI
Indonesia, pernikahan dini, ibu remaja, hak reproduksi, kesehatan ibu dan anak.

This article focuses on Indonesian adolescents who are wives and mothers, demonstrating how early marriage and adolescent motherhood are normative among women from poor Sasak communities in Western Lombok. It is based on ethnographic research with 28 young mothers that included focus group discussions, in depth interviews, and observations. Demographic and ethnographic data on the aetiology of early marriage and adolescent motherhood are discussed, and confirm that low educational attainment for girls, lack of employment prospects, poverty, and low levels of economic development are all associated with a higher probability of adolescent marriage and motherhood in Indonesia. The article also reveals how conservative sexual morality and local marriage customs can propel girls into early marriage. It provides a human rights analysis that demonstrates how early marriage and adolescent motherhood intersect with the neglect of girls' rights to education, employment, equality in marriage, health information, family planning, and maternal health.
KEYWORDS
Indonesia, early marriage, adolescent mothers, reproductive rights, maternal and child health.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
RAK Bahasa WACANA VOL15(1-2)2014
Penerbit Fakultas Imu Pengetahuan Budaya UI : Depok.,
Deskripsi Fisik
Hal. 66-86, Vol.11 No.1
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
14112272
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
WACANA Vol.15 (1) 2014
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this