Tulisan ini merefleksikan status Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim ditinjau dari sejarah. Laporan ini mengeksplorasi latar belakang proyek penelitian multi-tahun mengenai masa lalu maritim Indonesia yang saat ini sedang dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Penelitian multidisiplin tersebut menggunakan analisis toponimi, epigrafi, filologi, dan linguistik dalam mengkaji prasasti dan naskah kuno serta mencakup kunjungan lapangan ke sejumlah kota pelabuhan tua di seluruh nusantara. Di sini kami menyajikan beberapa konsep inti di balik penelitian ini seperti pentingnya kota pelabuhan kuno dalam jaringan perdagangan dan diplomasi maritim, dan menghubungkannya dengan beberapa isu kontemporer seperti Wawasan Kepulauan. Hal ini dilandasi oleh konsep keutuhan wilayah yang mencerminkan jati diri dan cita-cita bangsa Indonesia. Tulisan ini diharapkan dapat memperluas pembahasan mengenai upaya menjadikan urusan maritim sebagai tujuan geopolitik strategis sekaligus memulihkan jati diri Indonesia sebagai negara maritim.

The present paper reflects on Indonesia's status as an archipelagic state and a maritime nation from a historical perspective. It explores the background of a multi-year research project into Indonesia's maritime past currently being undertaken at the Humanities Faculty of Universitas Indonesia. The multidisciplinary research uses toponymy, epigraphy, philology, and linguistic lines of analysis in examining old inscriptions and manuscripts and also includes site visits to a number of old port cities across the archipelago. We present here some of the core concepts behind the research such as the importance of the ancient port cities in a network of maritime trade and diplomacy and link them to some contemporary issues such as the Archipelagic Outlook. This is based on a concept of territorial integrity that reflects Indonesia's national identity and aspirations. It is hoped that the paper can extend the discussion about efforts to make maritime affairs a strategic geopolitical goal along with restoring Indonesia's identity as a maritime nation.