Detail Cantuman
Advanced SearchText
The pig story "tiboi sakkoko" Storytelling of kinship, memories of the past, and rights to plots of ancestral land in Mentawai. = Kisah Babi “Tiboi Sakkoko” Menceritakan kekerabatan, kenangan masa lalu, dan hak atas bidang tanah leluhur di Mentawai.
Makalah ini mengkaji beberapa elemen penting dalam cerita babi (hiboi sakkoke). Kisah ini berisi informasi penting tentang identitas kolektif, nenek moyang, dan peristiwa sejarah yang mempengaruhi kelompok kekerabatan tertentu di Mentawai. Ketika sebuah keluarga melestarikan budaya dan tradisi mereka dalam bentuk tertulis, para pendongeng dari sanak saudara mentawai. Kelompok-kelompok tersebut telah menarasikan cerita babi secara turun temurun agar dapat dilestarikan dengan baik. Seiring berjalannya waktu, para pendongeng menetapkan cara-cara tertentu dalam menceritakan kisahnya agar mudah mengingat isi dan alur cerita. Melalui cerita babi, para anggota Kelompok kekerabatan juga mengingat kembali tempat asal leluhurnya dan petak-petak tanah leluhurnya. Peran ingatan manusia sangat diperlukan untuk mengingat seluruh elemen penting tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini menganalisis ingatan masa lalu dari generasi keluarga yang berbeda. Untuk mencapai tujuannya, tulisan ini juga mengevaluasi peran cerita keluarga dalam budaya dan tradisi masyarakat Mentawai.
KATA KUNCI
Mentawai; tradisi lisan; kisah keluarga; Penyimpanan; leluhur; migrasi leluhur, dan tanah leluhur.
This paper examines some significant elements of the pig story (hiboi sakkoke This tale contains crucial information about the collective identity, ancestors and historical events affecting particular Mentawai kin-groups. As families do preserve their culture and traditions in written form, storytellers of kin-groups have narrated the pig story from generation to generation so as to preserve carefully. In the course of time, storytellers establish particular ways of telling their stories so as to remember the content and plot of the stories easily. Through the pig story, members of kin groups also recollect their ancestral place of origin and plots of ancestral lands. The role of human memory is indispensable to recalling all these important elements. Therefore, this paper analyses memories of the past of different family generations. To achieve its aims, this paper also evaluates the roles of family stories in the culture and traditions of Mentawai society.
KEYWORDS
Mentawai; oral tradition; family story; memory; ancestor; ancestral migration, and ancestral land.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
RAK Bahasa WACANA VOL17(1-3)2016
|
Penerbit | Fakultas Imu Pengetahuan Budaya UI : Depok., 2016 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 336-373, Vol.17 No.2
|
Bahasa |
English
|
ISBN/ISSN |
14112272
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
WACANA Vol.17 (2) 2016
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Juniator Tulius
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain