No image available for this title

Text

Mengurangi emisi karbon menuju kota hijau



Pada tahun 1900, hanya sepuluh persen dari penduduk tinggal di kota. Tetapi pada tahun 2009, bertambah menjadi 50 persen dan diramalkan akan mencapai 75 persen menjelang tahun 2050. Prakarsa untuk menciptakan gedung hijau muncul di mana-mana, dengan menciptakan desain untuk menghindari perkotaan menjadi porak poranda. World Green Building Council (World GBC) telah terbentuk pada tahun 2002 sebagai serikat sekerja dewan nasional yang misinya mempercepat transformasi lingkungan di banyak rumah gedung dan kota guna menjaga kelestariannya. Ini merupakan strategi jawaban kritis untuk kota dan negara di seluruh dunia atas janji nasional maupun internasional mereka dengan maksud mengurangi emisi karbon dan ganti rugi dampak lingkungan lain. Dan Indonesia juga mempunyai perangkat penilaian bagaimana cara membuat bangunan kota hijau, direncanakan diluncurkan pada akhir tahun 2009.
Karbon dihasilkan oleh semua kegiatan manusia: di rumah, pabrik, gedung kantor, hotel, mal dan pasar, untuk sekedar memberi gambaran. Emisi CO2 ini menghasilkan pemanasan atmosfir dan pada gilirannya menimbulkan kenaikan permukaan laut. Di samping banjir, kenaikan permukaan laut sebagai akibat dari perubahan iklim juga berdampak mencemari air tanah dan menjadikannya asin. Mewujudkan bangunan hijau dapat menyumbang secara signifikan untuk meminimalkan pemanasan global. Bangunan hijau juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Studi menemukan bahwa bangunan hijau gedung sekolah, misalnya membiarkan cahaya alami masuk ke dalam gedung, bisa mencegah para siswa dari kecenderungan mengidap masalah pernafasan dan sakit kepala dan sebaliknya bisa menyebabkan para siswa memperoleh nilai ujian yang lebih baik. Walaupun kota hijau mudah untuk mengucapkannya, tetapi kota hijau kelihatannya masih sulit untuk diwujudkan, sedang masing-masing negara mempunyai kesukaran dan masalahnya sendiri.
Dalam tulisan ini disajikan peninjauan yang luas secara ringkas tentang kemungkinan-kemungkinan untuk membuat rumah, gedung kantor, hotel dan pabrik, dan juga kota hijau untuk menciptakan peningkatan lingkungan yang lebih ramah dan bersahabat.
Kata Kunci: Emisi Karbon, Gedung Hijau

In 1900, only ten percent of the population lived in cities. But in 2009, it increased to 50 percent and is predicted to reach 75 percent by 2050. A green building initiative appeared everywhere, designed to anticipate urban sprawl. The World Green Building Council (World GBC) was formed in 2002 as a union of national councils whose mission is to accelerate the transformation of built-up environments toward sustainability. This is a critical response strategy for cities and countries worldwide to their national and international commitments to reduce carbon emissions and redress other environmental impacts. And Indonesia is also to have a green building rating tool, targeted to be launched by the end of 2009.
Carbon is produced by all human activities: in homes, factories, office buildings, hotels, malls and markets, to mention but a few. These CO2 emissions result in the warming of the atmosphere and in turn create a rise in sea levels. Aside from flooding, this rise as a result of climate change also pollutes groundwater, making it salty. Green building practices could contribute significantly to minimize global warming. A green building is also associated to health and wellbeing. A study found that green schoolbuildings, such as one that lets in natural light, can prevent students from being prone to respiratory problems and headaches and can lead them to perform well in exams. Despite being green is easy to pronounce, green still seems to be hard to implement and each country has its own difficulties and problems.
In this paper an attempt is made to provide a brief overview of the possibilities to make homes, offices, hotels and factories, among others, and therefore, also the city, more environmental-friendly.
Keywords: Carbon emissions, green building


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
Rak Teknologi ENERGI&KELISTRIKAN Vol.3 (1-3) 2010
Penerbit SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN Jakarta : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
Hal. 15-26 , Vol. 3 No.1 Januari
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
19790783
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
JI Energi&Kelistrikan Vol.3 (1)2010
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this