Dinamika kehidupan anak jalanan selalu menyisakan berbagai tindakan kekerasan yang menyebabkan anak menjadi pelaku kekerasan bagi anak jalanan lain atau sebaliknya menjadi korban. Bagi anak jalanan hidup di jalan bukan pilihan akan tetapi kebutuhan yang harus dijalani. Mereka kerap kali berhadapan dengan kerasnya hidup di jalanan seperti kejahatan, kekerasan, maupun kebebasan. Tak ada seorang pun yang menginginkan untuk hidup di jalanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui relasi sosial yang terjadi antara anak jalanan dan komunitas jalanan untuk bertahan hidup di bawah tekanan dan keterbatasan. Kelompok anak dan komunitas jalanan memiliki ciri solidaritas kelompok yang membela salah satu anggotanya. Dinamika interaksi kelompok komunitas jalanan menghasilkan sebuah fenomena masyarakat jalanan dalam sosiologi budaya disebut sebagai solidaritas kelompok (group solidarity). Fenomena ini merupakan lawan dari semangat individualitistik dalam masyarakat umum.
Kata Kunci: Anak Jalanan, Hubungan Sosial, Komunitas Jalanan

The dynamics of the life of street children is always leaving many acts of violence that caused the children to become perpetrators of violence to other street children or otherwise victimized. For street children living in the streets is not an option but a necessity which must be traveled. They are often faced with the rigors of life on the streets such as crime, violence, as well as freedom. No one wants to live in the streets. The purpose of the study to find out the bond between street children and street community to survive under the pressure and limitations. A group of street children and community have characterized the solidarity groups that defended one of its members. The dynamics of group interaction community Street produces a phenomenon of street culture in sociology society known as solidarity groups (group solidarity). This phenomenon is the opposite of the spirit of individualitistik in the general public.
Keywords: Street Children, Social Relationships, Street Community.