No image available for this title

Text

Eksistensi dan steriotip etnis Tionghoa dalam kehidupan sosial masyarakat = Existence and stereotype of Chinese in the life of community social



Penelitian ini berfokus pada kehidupan social etnis Tionghoa atau masyarakat kita sering menyebut mereka dengan Cina. Etnis Tionghoa dari jaman dahulu dikenal sebagai etnis yang kaya dan terhormat (stereotype). Pada masa Orde Baru semakin eksklusif keberadaan mereka, sehingga menumbuhkan kecemburuan-kecemburuan sosial di dalam hidup bermasyarakat. Hal tersebut berdampak pada eksistensi mereka yang belum begitu dianggap sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana eksistensi dan stereotip etnis tionghoa dalam kehidupan sosial masyarakat?. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana eksistensi dan stereotip yang ada terhadap etnis Tionghoa dalam kehidupan sosial masyarakat.Tulisan ini menggunakan metode penelitian sekunder, yaitu penelitian yang memanfaatkan data sekunder, data yang sudahada. Data sekunder itu dapat berupa data hasil penelitian, dapat pula berupa data dokumenter administratif kelembagaan. Diharapkan dengan diketahuinya eksistensi dan stereotip tersebut, dapat membuat perbedaan dalam bermasyarakat tidak menimbulkan konflik-konflik.
Kata Kunci: Eksistensi, Stereotip, Etnis Tionghoa.

This study focuses on the social life of Chinese ethnic or our society often refers to them as Tionghoa. Chinese ethnicity from antiquity was known as a rich and respectful ethnic group (stereotype). During the New Order period their existence became more exclusive, thus fostering social jealousy in community life. This has an impact on the existence of those who are not yet considered as part of the Indonesian nation. This paper will discuss about the existence and stereotypes of Chinese ethnicity in the social life of the community ?. The aim is to find out how the existing and stereotypes of ethnic Chinese in the social life of the community. This paper uses secondary research methods, namely research that utilizes secondary data, existing data. Secondary data can be in the form of research data, but also in the form of institutional administrative documentary data. It is hoped that by knowing the existence and stereotypes, being able to make a difference in society does not cause conflicts.
Keyword: Exsistance, Stereotype, Chinese.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
Rak Sosial MediaInfoPenjahSos Vol.42 (2-3) 2018
Penerbit Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Ygyakarta : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
Hal. 235 - 240, Vol. 42 No.3 Desember
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
20884265
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
MediaInfoPenjahSos Vol.42 (3) 2018
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this