Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
Alliance Instability among Indonesian Subsidiaries in The Nigerian Market = Ketidakstabilan Aliansi antar Anak Perusahaan Indonesia di Pasar Nigeria
Ketidakstabilan aliansi, yang didefinisikan sebagai perubahan status struktural dan/atau kepemilikan dalam suatu kerjasama, umumnya terlihat di berbagai belahan dunia. Penelitian ini menyelidiki faktor utama yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi antara anak perusahaan di Indonesia dan mitra lokalnya di Nigeria. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan daya tawar menjadi faktor potensial yang kemudian memicu ketidakstabilan aliansi akibat konflik ekspektasi yang dimiliki kedua belah pihak. Konflik muncul karena mitra lokal gagal menanggapi tuntutan anak perusahaan di Indonesia terkait pengembangan sistem distribusi yang dimaksudkan untuk penyebaran produk mereka yang lebih baik di dalam negeri.
Ketidakstabilan aliansi, yang didefinisikan sebagai perubahan status struktural dan/atau kepemilikan dalam suatu kerjasama, umumnya terlihat di berbagai belahan dunia. Penelitian ini menyelidiki faktor utama yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi antara anak perusahaan di Indonesia dan mitra lokalnya di Nigeria. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan daya tawar menjadi faktor potensial yang kemudian memicu ketidakstabilan aliansi akibat konflik ekspektasi yang dimiliki kedua belah pihak. Konflik muncul karena mitra lokal gagal menanggapi tuntutan anak perusahaan di Indonesia terkait pengembangan sistem distribusi yang dimaksudkan untuk penyebaran produk mereka yang lebih baik di dalam negeri.
Alliance instability, which is defined as structural and/or ownership status change in a cooperation, is commonly seen in different parts of the world. This study investigates the main factor causing such phenomenon to occur between Indonesian subsidiaries and their local partners in Nigeria. The findings of the study show that an imbalance of bargaining power becomes a potential factor, which then triggers alliance instability due to conflict of expectations shared between the two sides. The conflict arises because local partners fail to respond to the demands of Indonesian subsidiaries related to the development of distribution systems meant for better dissemination of their products in the country.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
RAK Ekonomi BUSINESS STUDIES Vol. 7 (1-2) 2014
|
Penerbit | Prasetiya Mulya Publishing : Jakarta., 2014 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 141-153, Vol.7 No.2
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
20896271
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
BUSINESS STUDIES Vol. 7 (2) 2014
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Harris Turino Kurniawan
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain