Disamping adanya perkembangan yang besar pada teori kewirausahaan dalam beberapa dekade terakhir ini, terdapat kekurangan pada penelitian empiris yang meneliti pengaruh dari motivasi pemilik perusahaan secara situasional terhadap kinerja perusahaan dengan fokus pada usaha kecil dan menengah (UKM) di New Zealand. Penelitian ini mencoba untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Pada saat yang sama, penelitian ini bertujuan untuk memperluas pengukuran kinerja untuk menyertakan hasil dari hal-hal diluar keuangan dengan menggunakan Perilaku Organisasi Penduduk sebagai ukuran dari kinerja tersebut. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa Perilaku Organisasi Penduduk secara konsisten disajikan dalam literatur sebagai landasan kinerja yang baik dan keunggulan kompetitif. Penelitian ini menggunakan metode campuran, menggabungkan survei dan wawancara semi-terstruktur. Regresi berganda digunakan untuk menganalisis data pada motivasi kewirausahaan situasional tertentu (yaitu visi yang dikomunikasikan, keyakinan diri, dan tujuan) yang disediakan oleh 107 perusahaan sebagai sample. Selain itu, dalam 107 pasang, masing-masing terdiri dari pemilik-manajer ditambah dengan karyawan yang dipilih secara acak dari perusahaan yang sama, juga disediakan data pada perilaku organisasi penduduk. Pada akhirnya, dilakukan 9 wawancara kualitatif dengan pemilik untuk lebih meningkatkan pemahaman. Penelitian ini melihat signifikansi statistik hubungan positif motivasi kewirausahaan dengan Perilaku Organisasi Penduduk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemilik yang memiliki keyakinan pada kemampuan mereka dan yang telah dikomunikasikan mengenai visi, mereka lebih mungkin untuk mendorong karyawan dalam kemampuan mereka [efikasi diri] dan yang telah mengkomunikasikan visi mereka [visi yang dikomunikasikan] lebih mungkin untuk mendorong karyawan mereka perilaku yang diperlukan agar dapat berfungsi dengan baik dalam organisasi mereka. Implikasi dari temuan ini untuk penelitian potensial di masa depan juga dibahas.
Kata Kunci: Kewirausahaan, Organizational Citizenship Behavior, Kinerja, Usaha Kecil dan Menengah, Selandia Baru

Despite the extensive developments in entrepreneurship theory over recent decades, there is a lack of empirical studies examining the influence of owner situationally specific motivation on firm performance focusing on small and medium sized enterprises (SME) in New Zealand. The present study attempts to bridge this gap. At the same time, it responds to calls to extend performance measures to include non-financial outcomes by using organizational citizenship behavior's - OCB as a performance measure. This is based on the observation that OCBS are consistently presented in the literature as a cornerstone of good performance and competitive advantage. The study uses mixed methods, combining surveys and semi-structured interviews. Multiple regression is used to analyze data on entrepreneurial situationally specific motivation (i.e. communicated vision, self-efficacy, and goals) provided by a sample of 107 firms. In addition, 107 pairs, each comprising an owner-manager plus a random employee from the same firm, also supplied data on organizational citizenship behaviors. Finally, nine qualitative interviews were conducted with owners to further enhance understanding. The study highlights the statistical significance of the positive relationship of entrepreneurial situationally specific motivation and OCB. This finding suggests that owners who have confidence in their abilities [self- efficacy] and who have communicated their vision [communicated vision] are more likely to encourage in their employees the behaviors that are required in order to function well in their organizations. The implications of this finding for potential future research are discussed.
Keywords: Entrepreneurship, Organizational Citizenship Behavior, Performance, Small and Medium-sized Enterprise, New Zealand