No image available for this title

Text

Menjadi manusia Indonesia yang otentik: belajar dari Hans Kung



Globalisasi membawa dampak signifikan dalam dinamika hidup manusia. Aktivitas dan kreativitas individu dalam masyarakat dipermudah. Wawasan dan relasi setiap orang semakin meluas. Manusia menjadi semakin kompeten dalam berbagai dimensi: ruang dan waktu. Angin sejuk yang dibawa modernitas menyegarkan kembali kebutuhan-kebutuhan luaran hidup pribadi dan kelompok. Namun sejuknya angin modernitas tak pelak meninabobokan unsur terdalam kehidupan. Manusta harus diperlakukan secara manusia, mengalami kepincangan. Dimensi in menjadi kabur lantaran jarang dikritisi karena masyarakat, baik secara global (dunia) maupun lokal (Indonesia) terlena oleh nikmatnya tawaran-tawaran modernitas. Dalam terang pemikiran Hans Kung, perspektif-perspektif dalam diskursus ini memberi penegasan pada komitmen mewujudkan otentisasi manusia secara umum dalam konteks global dan implementasi ke ranah lokal, keindonesiaan kita. Ide-ide yang tersaji di dalam tesis ini membingkai--kurang lebih--apa yang menjadi persoalan fundamental yang dialami manusia-manusia modern dan kemungkinan antisipasi ke depannya sehingga harapan merealisasikan manusia-manusia yang otentik sebagaimana hakikat lahiriah dan spiritual, tidak hilang tergerus dan terbawa arus globalisasi.

KATA-KATA KUNCI: globalisasi, tuntutan fundamental, otentisasi, komitmen, implementasi, semangat Pancasila.

Globalization has a significant impact on the dynamics of
human life. The activities and creativities of individuals in society are facilitated. Everyone's knowledge and relations are increasingly widespread. Humans are becoming increasingly competent in various dimensions: space and time. The cool breeze brought by modernity refreshes the external needs of personal and communal life. But the cool breeze of modernity inevitably lulls the deepest elements of life. The idea of humans must be treated humanely, is experiencing lameness. This dimension is blurred because it is rarely criticized as the societies, both globally (world) and locally (Indonesia), are lulled by the pleasures of modernity. In the light of Hans Kung's thought, the perspectives in this discourse affirm the commitment to realize human authenticity in general, in a global context, and its implementation into the local domain, our Indonesian-hood. The ideas presented in this thesis frame -more or less- a fundamental problem experienced by modern humans and the possibility of its anticipation in the future so that the hope of realizing authentic human beings as outward and spiritual in nature, will not be lost due to erosion and carried away by globalization.

KEYWORDS: globalization, fundamental demands, authentication, commitment, implementation, spirit of Pancasila.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
Societas Jurnal Agama dan Masyarakat Dei
No. Panggil
Rak Agama Societas DEI/Vol. 6/No. 1/ 2019,2015
Penerbit Reformen center for religion and society (RCRS) : Jakarta utara.,
Deskripsi Fisik
Hal. 63-86, Vol. 6 No. 1 April
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
2407-0556
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 6 No. 1 April 2019
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this