Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
Paradigma dan konsep ilmu pengetahuan dalam perspektif al-qur'an
Abstrak
Pada dasarnya ilmu pengetahuan harus dimanfaatkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia. Dalam hal ini pengetahuan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan hakikat manusia, harkat dan martabat manusia, serta keberlanjutan atau keseimbangan alam. Demi kepentingan manusia, maka ilmu pengetahuan yang diperoleh dan diorganisasikan secara komunal dan digunakan secara universal. Komunal artinya ilmu pengetahuan adalah ilmu yang dimiliki bersama, setiap orang berhak memanfaatkan ilmu itu sesuai dengan kebutuhannya. Universal artinya ilmu pengetahuan tidak mempunyai batasan seperti ras, ideologi atau agama. Jadi, dilarang keras dalam Islam menyembunyikan ilmu, artinya ilmu itu harus dibagikan untuk dimanfaatkan. Melalui iqra bismi rabbika dijabarkan bahwa titik tolak atau motivasi suatu usaha, sekaligus tujuan akhirnya, haruslah kepada Allah. Sains seharusnya bernilai Rabbani. Jadi ilmu pengetahuan itu “bebas nilai”, harus ditingkatkan dengan Rabbani.
Kata Kunci: Paradigma Al-Quran, Konsep Pengetahuan, The Perspektif Alquran, nilai Rabbani
Abstract
Basically, science should be used and exploited for the benefit and welfare of human beings. In this case, knowledge can be utilized as a means to improve human living standards by taking into account human nature, human dignity, and sustainability or the balance of nature. For the sake of human interests, then the scientific knowledge gained and organized communally and universally used. Communal means that science is knowledge that belongs together, everyone is entitled to make use of science according to his needs. Universal means that science does not have a parochial such as race, ideology or religion. So, strictly prohibited in Islam to hide the science, it means that science should be shared to be used. Through iqra bismi rabbika, outlined that the starting point or motivation of pursuits, as well as its final destination, must be for God. Science should be worth Rabbani. So science is "value free", should be enhanced with the Rabbani.
Keywords: The Quranic paradigm, concept of knowledge, the Quranic perspective, the value of Rabbani
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Kontemplasi Jurnal Ke-Ushuluddinan
|
---|---|
No. Panggil |
Rak Agama Kontemplasi/1-2/8-9/2011-2013
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung : Tulungagung., 2012 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 71-88, Vol. 9 No. 1 juni
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
0216-6399
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain