Surat al-Ma'un, dengan ringkas, menolak ibadah formalistik ('ibadah shûriyah). Ia memandang bahwa menolong orang susah merupakan syarat iman, seperti khusyuk yang merupakan syarat bagi mendirikan shalat. Ia juga mengancam orang yang enggan menolong orang yang membutuhkan dengan neraka. Tulisan ini pertama, memberikan wawasan umum tentang surat al-Ma'un, dan kedua, menggali pesan-pesan sosial yang terkandung dalam surat al-Ma'un. Diharapkan tulisan ini menjadi sumbangsih dalam menegaskan kembali bahwa Islam adalah agama yang utuh; tidak condong pada aspek ritual dengan mengorbankan aspek sosial. Islam juga menghendaki para pemeluknya menjadi pribadi-pribadi yang khusyuk dalam ibadah ritual serta giat menebarkan kesalehan sosial.
Kata Kunci: Ajaran Sosial

Sura al-Ma'un, in short, denies formalistic prayers ('ibadah shuriyah). It says that helping unfortunate people is the requirement of faith, the same as being preoccupied that is the requirement to set up prayers. The sura also threatens people who are reluctant to help people who need help with Hell. This article, firstly, gives general view on the Sura. Secondly, it uncovers some social messeges from the Sura. It is hoped that the article reaffirms Islam as an intact religion; having no tendency towards ritual aspect at the expense of the sosial aspect. Islam also requires its adherents to be preoccupied people in performing prayers as well as being active in spreading social piety.
Key Words: Social Teachings