Detail Cantuman
Advanced Search![No image available for this title](./images/default/image.png)
Text
Mengenal Dunia Tasawuf (Devinisi, Asal-Usul, Tujuan, Maqamat dan Ahwal)
Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk mendekatkan manusia kepada Tuhan dan menghindarinya dari godaan hawa nafsu yang bersifat kesenangan sementara dan berorientasi pada kata-kata. Oleh karena itu, para sufi mengajukan konsep jalan (tariqat) menuju Tuhan. Diawali dengan latihan ruhani (riyadah), dan selangkah demi selangkah melalui berbagai tahapan yang disebut maqam (tingkatan) dan hal (kondisi), yang diakhiri dengan mengenal (ma'rifat) Tuhan. Tujuan Tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Para sufi mencapai kondisi itu dengan berbagai cara. Dalam dunia tasawuf, seorang sufi harus mengetahui maqam dan ahwal. Maqam sering diartikan sebagai tingkatan, yaitu tingkatan seorang hamba dihadapan Tuhan. Tingkat tersebut sejalan dengan keseriusan atau kerja keras masyarakat dalam melaksanakan shalat dan latihan spiritual sebagai pengendalian diri. Semua ini ada kaitannya dengan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Ciri-ciri magam bersifat permanen. Maqāmat yang dialami oleh para sufi berbeda-beda karena kondisi kejiwaan mereka berbeda. Ahwal adalah suatu kondisi kerohanian yang dialami seorang sufi mendampingi maqam tertentu tanpa usaha. Ciri-ciri hal adalah sesuatu yang bersifat temporer dan tidak dapat dilakukan. Ahwal di kalangan sufi bermacam-macam. Ada banyak jenis hal.
Kata Kunci: Tasawuf, Maqamat, Ahwal
Abstract
Tasawuf is a knowledge aiming at getting human beings as close as possible to God and avoiding them from being tempted by desire which is temporary pleasure and is wordly oriented. Therefore, the sufi proposes the concept on ways (tariqat) towards God. It is started with spiritual exercises (riyadah), and step by step undergoes various phases, known as maqam (levels) and hal (condition), that ends with knowing (ma'rifat) God. The goals of Tasawuf are to get close to God. The sufi reach that condition in different ways. In the world of tasawuf, a sufi should know maqam dan ahwal. Maqam is often defined as levels, that is the level of a servant before God. Such a level is in line with people's seriousness or hard working in performing prayers and spiritual exercises as self-control. All of these have relation with the effort to get close to God. The characteristics of magam is permanent. Maqāmat experienced by the Sufi is different from one another since their psychological condition are different. Ahwal is a spiritual condition experienced by a sufi accompanying certain maqam without efforts. The characteristics of hal is something temporer and cannot be undertaken. Ahwal among sufi are varied. There are many kinds of hal.
Key Words: Tasawuf, Maqamat, Ahwal
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Kontemplasi Jurnal Ke-Ushuluddinan
|
---|---|
No. Panggil |
Rak Agama Kontemplasi/1-2/8-9/2011-2013
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung : Tulungagung., 2013 |
Deskripsi Fisik |
Hal. 219-235 Vol. 1 No. 2 November
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
2338-6169
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Vol. 1 No. 2, November 2013
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Muh. Nurul Huda
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain