Text
Perilaku organisasi dan psikologi personalia
No Inv.: 119223-119225/P/Perp/09/3c~136443/SM/Perp/13/1c
Daftar isi :
Bagian pertama - Perilaku Organisasi
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Sifat organisasi
Bab 3. Disain organisasi yang efektif
Bab 4. Proses-proses komunikasi
Bab 5. Motivasi bekerja para pekerja
Bab 6. Sikap pekerja dan kepuasan pekerja
Bab 7. Proses-proses kelompok dalam organisasi
Bab 8. Kepemimpinan dalam organisasi
Bab 9. Manajemen konflik dalam organisasi
Abstrak
Tujuan dari buku ini adalah meninjau kembali teori-teori yang ada dan riset-riset yang berkaitan dengan perilaku kerja dalam organisasi. Organisasi dapat berjalan sebagai sistem terbuka yang mempunyai transaksi dengan lingkungan. Suatu organisasi harus memelihara rasio menguntungkan antara input dengan output agar bisa tetap hidup. Struktur organisasi merupakan suatu determinan dalam kemampuannya berfungsi secara efisien dan menyesuaikan terhadap lingkungannya. Aspek utama dalam struktur meliputi rentang pengendalian dan diferensiasi vertikal, sentralisasi kekuasaan, formalisasi, diferensiasi lini-staf serta tipe departementasi.
Teori disain struktural bagi suatu organisasi ada tiga tipe. Teori organisasi klasik berusaha mencapai efisiensi internal dalam organisasi dengan menciptakan posisi spesialis yang sempit, penentuan prosedur kerja yang efisien serta menciptakan sistem pengendalian untuk menjamin kepatuhan kepada peraturan dan prosedur. Teori organisasi humanistik merumuskan suatu organisasi dengan peran yang fleksibel, komunikasi terbuka, kepemimpinan partisipasi, dan keputusan yang disentralisir. Teori kontingental menciptakan suatu kerangka konseptual guna menganalisis situasi serta menentukan disain struktur yang sesuai.
Komunikasi adalah suatu proses vital dalam organisasi. Jaringan komunikasi ada untuk mendapatkan dan membagikan informasi untuk pusat proses informasi dan pembuat keputusan. Komunikasi ke atas berisi informasi tentang aktivitas, pelaksanaan kerja, sikap serta kebutuhan karyawan pada jenjang bawah. Komunikasi ke bawah berisi perintah, petunjuk, umpan balik pelaksanaan kerja dan informasi umum kepada karyawan jenjang lebih bawah. Komunikasi lateral mempermudah koordinasi dan pemecahan masalah. Komunikasi informal melengkapi jaringan komunikasi formal, baik sebagai penghubung tugas maupun fungsi pemeliharaan sosial.
Motivasi adalah suatu proses yang memerlukan perilaku energi dan pengarahan. Kebutuhan keamanan, berkelompok, penghargaan, kemandirian, prestasi atau keberhasilan serta kebutuhan kelangsungan hidup, semuanya secara potensial berpengaruh terhadap perilaku dalam suatu jaringan komunikasi. Program insentif upah/gaji adalah suatu pendekatan untuk memotivasi para pekerja, namu program tersebut hanya layak dalam situasi tertentu. Job enrichment juga merupakan pendekatan untuk motivasi intrinsik para pekerja. Program ini telah menghasilkan kualitas pelaksanaan kerja yang lebih baik serta menurunkan absensi dan perpindahan kerja.
Kepuasan kerja adalah cara pekerja merasakan mengenai pekerjaannya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa aspek pekerjaan, seperti: upah/gaji, kondisi kerja, pengawasan, teman kerja, materi pekerjaan, jaminan kerja, serta kesempatan untuk maju. Sikap kerja dapat diukur dengan banyak cara. Metode yang paling umum digunakan adalah daftar pertanyaan dan wawancara. Ketidakpuasan kerja mengakibatkan perilaku-perilaku agresif atau penarikan diri. Langkah-langkah untuk ketidakpuasan kerja adalah menemukan penyebab atau alasannya, mengubah kondisi kerja, memindahkan para pekerja ke pekerjaan yang lebih cocok, serta mengubah harapan dan persepsi para pekerja.
Perilaku individu dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh kelompok. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang bergaul satu sama lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam pencapaian satu tujuan bersama. Kelompok terdiri dari dua, yakni kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal adalah suatu sub unit organisasi resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer, contohnya kelompok kerja, panitia, tim proyek, dan lain-lain. Kelompok informal terbentuk bila orang-orang bekerja saling berdekatan satu sama lain atau sering bergaul dalam pekerjaannya.
Kepemimpinan yang efektif merupakan persyaratan vital bagi kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi. Pemimpin atau manajer yang efektif tidak hanya mempengaruhi bawahannya, tetapi ia juga mampu menjamin bahwa bawahannya mencapai pelaksanaan kerjanya yang terbaik. Ada tiga pendekatan untuk mengembangkan kepemimpinan dalam organisasi, yaitu: seleksi, latihan, dan perubahan situasi.
Konflik adalah suatu perselisihan antara dua pihak yang ditandai dengan menunjukkan permusuhan secara terbuka dan atau mengganggu dengan sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya. Kondisi-kondisi utama yang menjadi pencetus konflik antara lain adalah persaingan, ketergantungan pekerjaan, kekaburan bidang tugas, masalah status, rintangan komunikasi, dan sifat individu. Pihak yang terlibat konflik memberikan tanggapan dalam banyak cara, seperti: penarikan diri, penghalusan (smoothing), bujukan atau persuasi, paksaan, tawar-menawar, serta pemecahan masalah bersama. Konflik dapat memiliki konsekuensi positif maupun negatif bagi organisasi.
0000119224 | 658.1 Wex p | Tersedia | |
0000119225 | 658.1 Wex p | Tersedia | |
0000064936 | 658.1 Wex p | Tersedia | |
0000136443 | 658.1 Wex p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain