Text
Penerapan model Paikem Gembrot pada pembelajaran Sejarah : : Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif di SMA Negeri 68 Jakarta
ABSTRAK
RISNA PERMATA SARI, Penerapan Model PAIKEM GEMBROT Pada Pembelajaran Sejarah : Penelitian Deskriptif dengan Pendekatan Kualitatif di SMAN 68 Jakarta. Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Jakarta, Maret 2012.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang Penerapan Model PAIKEM GEMBROT Pada Pembelajaran Sejarah di kelas XI IPS1, XI IPS2, dan XI IPS3 SMA Negeri 68 Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2010. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil observasi melalui pengamatan tidak terlibat (Observation Non Participation) dan wawancara. Penelitian dilakukan beberapa proses seperti kegiatan observasi di lapangan serta pengumpulan data mengenai Penerapan Model PAIKEM GEMBROT Pada Pembelajaran Sejarah di SMAN 68 Jakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan inti. Informan kunci yaitu kepala sekolah SMAN 68 Jakarta Pusat, sedangkan informan inti adalah guru sejarah dan siswa-siswi kelas XI IPS1, XI IPS2 dan XI IPS3. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembelajaran sejarah di SMAN 68 Jakarta menerapkan model PAIKEM GEMBROT, hasil temuan dari penelitian dapat diungkapkan yaitu: Pertama, siswa menjadi aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru pada proses pembelajaran di kelas. Kedua,pembelajaran Sejarah menjadi lebih efektif dan menarik sehingga siswa tidak merasa bosan pada pelajaran sejarah di kelas. Ketiga, siswa mampu mengeluarkan pendapat dan mengembangkan kemampuan berfikir tanpa paksaan dari guru atau siswa lainnya. Keempat, Melalui tugas diskusi kelompok dan tugas kelompok siswa memiliki pemahaman tentang kerja sama dalam berkelompok.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Dalam penerapan model PAIKEM GEMBROT bisa dilakukan jika waktu pembelajaran cukup memadai yaitu 2x45 menit, karena dalam model pembelajaran ini diperlukan waktu yang cukup agar mendapatkan hasil yang maksimal, dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif , inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Para guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk tercapainya pembelajaran yang optimal dalam menghilangkan suasana belajar yang terlalu kaku atau monoton yang dapat menbuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pembelajaran Sejarah.
Bibliografi : lembar 47~No Inv.: 2072/S/Perp/12/1c
SW00015919 | SW 15919 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2012.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain