Text
Hak-hak perempuan pada film Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Semiotik)
ABSTRAK
Rahmawati Faudziyah. Hak-Hak Perempuan Pada Film Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Semiotik) .Skripsi, Jurusan Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2012 Pada penelitian ini penulis mengangkat salah satu film yang cukup fenomenal di dunia perfilman Indonesia, yaitu “Perempuan Berkalung Sorban” dengan tema dan isu tentang hak hak kaum perempuan. Alasan utama pemilihan film tersebut sebagai landasan penelitian ini adalah karena tema dan isu yang terkandung didalamnya cukup „menggegarkan‟ beberapa kalangan masyarakat Indonesia, baik kaum perempuan itu sendiri ataupun para seniman dan Alim ulama di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana keberhasilan film “Perempuan Berkalung Sorban” dalam bias penggambaran pencitraan perempuan Muslimah dalam film tersebut, disamping menyajikan pandangan dan analisa penulis terhadap film tersebut terkait dengan eksistensi film sebagai media dakwah Islam, diiringi dengan saran penulis kepada perfilman Indonesia dan sineas dalam pembuatan film yang bernafaskan Islam dan edukatif. Penelitian ini mendasarkan diri pada paradigmatik kritis, dengan melakukan kajian pada sekenario film yang dirancang oleh Hanung Bramantyo dan Ginatri S. Noer sebagai objek studinya. Pengkajian dilakukan dengan metode analisis semiotik dari Aart Van Zoest. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa film tersebut menggabarkan bahwa Islam meletakkan perempuan Sangat lemah, dan tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena kepercayaan dan tradisis yang merata dikalangan masyarakat setempat. Islam sesungguhnya Sangat mengangkat martabat perempuan dan memberikan hak-haknya, seperti, hak menuntu ilmu, hak mendapat waris, hak mengajukan talak dan sebagainya.
Bibliografi : lembar 64~No Inv.: 2037/S/Perp/12/1c
SW00015996 | SW 15996 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2012.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain