Text
Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus Sekolah Dasar penyelenggara program inklusi (Studi kasus di SDN Tanah Tinggi 01 Pagi Jakarta Pusat)
ABSTRAK
WIDIAWATI, Manajemen Pembelajaran ABK Sekolah Dasar Penyelenggara Program Inklusi di SDN Tanah Tinggi 01 Pagi Jakarta Pusat (2013), Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Januari 2013.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai gambaran manajemen pembelajaran di sekolah penyelenggara inklusi meliputi pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar di SDN Tanah Tinggi 01 Pagi Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggambarkan situasi apa adanya sesuai dengan keadaan dari hasil temuan di lapangan. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Guru Pendamping Khusus sebagai informan kunci dan informan pendukung yang terdiri dari Guru Kelas Reguler, Guru Muatan Lokal, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah PLB Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administratif Jakarta Pusat.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dalam manajemen pembelajaran untuk anak berkebutuhann khusus. Pertama, pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik merupakan kualifikasi dasar minimal yang harus dimiliki seorang guru pada sekolah penyelengga program inklusi. Keterampilan dan keahlian memahami peserta didik secara umum sesuai dengan tahapan tugas perkembangan anak, pemahaman guru terhadap peserta didik akan berimplikasi pada proses pembelajaran di kelas. Kedua, perencanaan pembelajaran berawal dari serangkaian identifikasi dan assesment pada anak berkebutuhan khusus, yang digunakan sebagai acuan guru reguler dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas reguler. Guru pendamping khusus menyusun pelaksanaan program individual di kelas sumber berdasarkan modifikasi kurikulum berupa Substitusi, Omisi dan Simplikasi pada Kurikulum Nasional yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran mengacu pada perencanaan yang telah dilakukan dengan Program Pembelajaran Individual pada anak berkebutuhan khusus yang disusun berdasarkan kebutuhan khusus yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Keempat, evaluasi pembelajaran dilakukan dengan sistem penilaian sesuai modifikasi kurikulum.v Implikasi dalam penelitian ini berdasarkan pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik merupakan dasar bagi guru dalam proses perencanaan pembelajaran yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pencapaian tujuan umum dan khusus. Pembelajaran pemahaman yang baik mengenai karakteristik ABK, akan diperoleh hasil identifikasi dan assessment yang bermanfaat dalam proses perencanaan program pembelajaran termasuk didalamnya membantu guru dalam memodifikasi kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada modifikasi kurikulum bagi ABK. Sedangkan evaluasi berfungsi untuk memberikan gambaran seberapa jauh peserta didik berhasil dalam mengembangkan serangkaian keterampilan, pengetahuan dan perilaku pembelajaran.Saran berdasarkan hasil penelitian di SDN Tanah Tinggi 01 Pagi Jakarta Pusat diantaranya, perlunya pengembangan kapasitas guru kelas reguler dan GPK untuk menerapkan manajemen pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dimulai dengan peningkatan pemahaman guru terhadap karakteristik anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus sesuai tahapan tugas perkembangan anak. Perlunya perencanaan pembelajaran yang memusatkan pada kebutuhann peserta didik khususnya anak dengan berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara program inklusi. Pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran perlu menyesuaikan dengan program modifikasi kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Bibliografi : lembar 147-149~No Inv.: 1402/S/Perp/14/1c
SW00016326 | SW 16326 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.01.2013.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain