Text
Perbandingan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa antara yang belajar menggunakan model problem based learning dan model penemuan terbimbing : studi eksperimen di SMP Negeri 43 Jakarta
ABSTRAK
RAYI GUMIRA RAVIBELA BASMARA PUTRA. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Antara yang Belajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Model Penemuan Terbimbing di SMP Negeri 43 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris apakah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar menggunakan model penemuan terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model problem based learning pada materi kubus dan balok. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-2 dan VIII-3 di SMP Negeri 43 Jakarta semester genap tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling dengan menentukan kelas eksperimen I (model penemuan terbimbing) dan kelas eksperimen II (model problem based learning) dari tiga kelas yang dipilih. Kedua kelas yang telah dipilih berasal dari populasi yang berdistribusi normal, memiliki varians yang sama atau homogen, dan memiliki kesamaan rata-rata. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan kubus dan balok sebanyak 10 soal uraian. Sebelum digunakan, instrumen tersebut telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,6249 yang termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika kelas eksperimen I adalah 89,1389 dan 80,3333 pada kelas eksperimen II, serta kedua kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dengan varians yang sama. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai thitung = 3,5409 dan ttabel = 1,6669. Nilai thitung lebih dari ttabel sehingga H0 ditolak pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar menggunakan model penemuan terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model problem based learning.
Kata Kunci: Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika, Model Problem Based Learning, Model Penemuan Terbimbing
Bibliografi : lembar 76-78
SS00005924 | Sk 5924 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2015.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain