Text
Peran elite informal lokal dalam konflik antar komunitas keagamaan (studi kasus penyegelan Masjid Ahmadiyah di Sawangan, Depok)
ABSTRAK
Paulo Rosario, Peran Elite Informal Lokal dalam Konflik antar Komunitas Keagamaan: Studi Kasus Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Sawangan, Depok. Skripsi. Program Studi Sosiologi Pembangunan, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terjadinya konflik serta peran elite informal lokal dalam konflik antar komunitas keagamaan yang terjadi di Sawangan, Depok. Konflik ini termanifestasikan dalam aksi penolakan dan penyegelan terhadap Masjid Al-Hidayah milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Depok. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konflik antar komunitas keagamaan dapat terjadi karena tiga faktor: budaya; politik; dan ekonomi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif terhadap informasi yang diperoleh. Terdapat lima informan kunci dalam penelitian ini, yaitu elite informal lokal (ulama), pihak JAI Depok, organisasi kemasyarakatan, serta pengusaha yang berjualan di sekitar Masjid Al-Hidayah. Adapun kerangka konsep yang digunakan dalam menganalisis temuan penelitian adalah konsep konflik keagamaan dan konsep elite.
Kronologi konflik menunjukkan adanya eskalasi dan deeskalasi konflik serta termanifestasinya konflik sebagai konflik sektarian dan konflik rumah ibadah, yang kemudian diikuti dengan aksi kekerasan. Konflik ini juga mencuatkan berbagai prasangka terhadap JAI Depok. Temuan lainnya adalah keterlibatan elite informal lokal dalam konflik ini, mengingat konteks sosial Sawangan yang kental dengan nuansa Islam dan Betawi sehingga menempatkan elite informal lokal (baca: ulama) pada posisi penting. Otoritas yang dimilikinya berasal dari kharisma yang dimilikinya serta melekatnya tradisi Betawi di Sawangan. Merujuk pada tinjauan pustaka, dapat dikatakan bahwa konflik yang terjadi disebabkan juga oleh faktor budaya. Sementara itu faktor politik dan faktor ekonomi juga menjadi penyebab, meskipun tidak terlalu terlihat secara jelas dan nyata.
Kata kunci: Konflik antar komunitas keagamaan; Elite informal lokal; Jemaat Ahmadiyah; Penyegelan.
Bibliografi : lembar 116-118
SS00006472 | SK 6472 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain