Text
Peran sekolah perempuan ciliwung dalam meningkatkan kesadaran nilai-nilai sosial bagi ibu rumah tangga
ABSTRAK
Haryani Agustinah, Peran Sekolah Perempuan Ciliwung Dalam Meningkatkan Kesadaran Nilai-Nilai Sosial bagi Ibu Rumah Tangga Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah perempuan Ciliwung dan implikasi dari praktik pendidikan bagi peserta belajar ibu rumah tangga. Hal yang menarik dalam penelitian ini ialah usia bukan penghalang untuk terus belajar. Sekolah Perempuan Ciliwung dari namanya sudah tersirat motivasi dan semangat dari keberadaan sekolah ini. Sekolah yang memang dikhususkan bagi ibu rumah tangga yang ternyata masih memendam keinginan yang kuat untuk menuntut ilmu. Mereka giat belajar di tengah kesibukan pekerjaan rumah dan menyempatkan diri untuk mengikuti pendidikan di sekolah perempuan Ciliwung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan berjumlah 15 orang yang terdiri dari 1 aktivis institut Kapal Perempuan sebagai figur pendiri sekolah perempuan Ciliwung, 10 peserta belajar sekolah perempuan Ciliwung yang terbagi menjadi 6 pengurus inti dan anggota sekolah, 2 fasilitator atau pengajar dan 2 tokoh masyarakat sekitar yaitu ketua RT 010/RW01 dan ketua RW 010. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan tekhnik observasi. Selanjutnya adalah menggunakan metode wawancara dan terakhir adalah studi pustaka. Berdasarkan hasil temuan di lapangan dapat dianalisis menggunakan bingkai konstruksi Peter L Berger tentang eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Tahap eksternalisasi, sekolah perempuan Ciliwung merupakan sebuah produk institusi sosial pendidikan yang didirikan oleh para aktivis perempuan yaitu LSM Kapal Perempuan. Selanjutnya, sekolah perempuan Ciliwung mengalami proses obyektivasi menjadi suatu yang objektif dapat dilihat dan diterima oleh lingkungan masyarakat secara publik. Terakhir, tahap internalisasi yaitu proses pemasukan nilai-nilai bagi peserta belajar melalui praktik pendidikan ke dalam materi pelajaran dan segala aktivitas kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa menginternalisasinya nilai-nilai dalam materi pelajaran dan segala aktivitas kegiatan merupakan salah satu upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan melalui jalur pendidikan. Tujuan akhir dari proses ini ialah mampu meningkatkan kesadaran nilai-nilai berupa nilainilai sosial, menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan dalam mengenai potensi diri serta menumbuhkan kesadaran kritis terhadap situasi sosial di sekitarnya . Kata Kunci : Nilai-nilai Sosial, Pendidikan Perempuan, Pemberdayaan
Bibliografi : lembar 197-200
SS00006627 | SK 6627 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain