Text
Perbandingan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dengan metode scaffolding di SMP N 106 Jakarta
ABSTRAK
MUHAMAD RAYHAN ZAKY, Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa yang Diberikan Pembelajaran Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dengan Metode Scaffolding di SMP Negeri 106 Jakarta.
Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta,2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran yang
sesuai dan efektif dalam mengembangkan kemampuan pemahaman matematis siswa khususnya siswa kelas VIII SMP Negeri 106 Jakarta semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus, balok, prisma dan limas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment (eksperimen semu). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik two stage random sampling yang terdiri dari teknik purposive sampling dan simple random sampling. Dengan teknik tersebut dipilih dua kelas yang diajar oleh guru yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Kedua kelas eksperimen yang dipilih berasal dari populasi yang berdistribusi normal, memiliki varians yang homogen,dan mempunyai kesamaan rata-rata. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman matematis pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus, balok, prisma dan limas sebanyak 5 soal uraian Sebelum digunakan, instrumen tersebut telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,7830 yang termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, kedua kelas eksperimen, baik kelas yang diberikan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing maupun yang diberikan pembelajaran mengggunakan metode Scaffolding, masing-masing berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama.Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik ujidengan taraf signifikansi = 0,05. Hasil perhitungan adalah > sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa yang diberikan pembelajaran meng-gunakan metode penemuan terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan metode Scaffolding.
Kata kunci : metode penemuan terbimbing, metode scaffolding, kemampuan pemahaman matematis
Bibliografi : lembar 67-70
SS00006944 | SK 6944 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2015.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain