Text
Hubungan antara kepribadian dan kepuasan kerja dengan organization Citizenship Behavior (OCB) : studi korelasional terhadap guru Sekolah Dasar Katholik se-Jakarta Selatan
Abstrac
Untuk menunjang keberlangsungan hidup suatu organisasi, diperlukan perilaku extra-role atau sering disebut sebagai organizational citizenship behavior (OCB), merupakan perilaku yang melampaui panggilan tugas dan dilakukan secara sukarela. Dalam berbagai penelitian tentang perilaku organisasi, terdapat banyak faktor yang berhubungan secara langsung terhadap OCB. Salah satu faktor yang berhubungan dengan OCB adalah kepribadian, seperti yang diungkapkan oleh McShane dan Glinow “/we learn that people with a conscientiousness personality trait have higher organizational citizenship”. Selain kepribadian, faktor lai yang berhubungan dengan OCB adalah kepuasan kerja, seperti yang diungkapkan oleh Hughes, Ginnett, dan Curphy, “satisfied workers are also more likely to engage inorganizational citizenship behaviors”. Kepribadian adalah pola yang relatif tetap dari cara bagaimana seseorang merasa, berpikir, dan bertingkah laku. Kepribadian juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan mengapa seseorang bertindak seperti yang mereka lakukan dan mengapa seseorang memiliki sikap yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan untuk organisasi. Sementara itu, kepuasan kerja adalah perasaan menyenangkan tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari evaluasi karakteristik pekerjaan itu sendiri. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi, cenderung memiliki perasaan positif terhadap pekerjaan mereka, begitupun sebaliknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kepribadian dan kepuasan kerja, serta satu variabel terikat, yaitu OCB. Hasil analisis uji coba instrumen OCB dari 30 butir yang diujicobakan, terdapat 3 butir yang tidak valid dengan koefisien relibialitas instrumen sebesar 0,969. Hasil analisis ujicoba instrumen kepribadian dari 30 butir yang diujicobakan, terdapat 4 butir yang tidak valid dengan koefisien relibialitas instrumen sebesar 0,954. Hasil analisis ujicoba instrumen kepuasan kerja dari 30 butir yang diujicobakan, terdapat 4 butir yang tidak valid dengan koefisien relibialitas instrumen sebesar 0,939. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan positif antara kepribadian dengan OCB dengan koefisien korelasi 6,579; (2) terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan OCB dengan koefisien korelasi 8,243; dan (3) terdapat hubungan positif antara kepribadian dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan OCB dengan koefisien korelasi ganda 44,653. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan semakin tinggi kepribadian dan semakin tinggi kepuasan kerja maka OCB akan semakin meningkat. Sedangkan implikasi hasil penelitian adalah OCB guru Sekolah Dasar Katholik se-Jakarta Selatan dapat ditingkatkan melalui upaya peningkatan kepribadian dan kepuasan kerja. Semakin tinggi kepribadian dan kepuasan kerja maka semakin tinggi juga OCB.
Bibliografi : lembar 102-103
TM00004830 | TM 4830 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain