Text
Hubungan kepemimpinan dan sistem penghargaan dengan kepuasan kerja Dosen di Institut Musik Indonesia
Abstrac
Menurunnya mutu pendidikan di Indonesia, yang diduga berkaitan dengan rendahnya kualitas lulusan yang disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya kualitas kinerja dosen yang tidak optimal, rendahnya disiplin dosen serta penghasilan yang dianggap tidak cukup memadai, sehingga dosen tidak maksimal dalam bekerja. Mengingat peranan dosen dalam proses pendidikan sangat penting, maka dosen perlu mendapat perhatian khusus agar tugas dan kewajibannya dapat dijalankan secara optimal dan professional. Kepuasan kerja dosen merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh pihak institusi. Dosen yang tidak memperoleh kepuasan dari pekerjaannya akan mengakibatkan menurunnya kinerja. Sedangkan dosen yang memperoleh kepuasan dari pekerjaannya akan memiliki kecenderungan untuk bekerja optimal dan profesional, selain itu mereka akan berusaha mempertahankan kinerja yang sudah dimilikinya selama ini. Newstrom berpendapat “Job satisfaction is a set of favorable or unfavorable feelings and emotions with which employees view their work”. Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pemimpin mempunyai tugas untuk membuat suasana dalam sebuah institusi menjadi lebih baik, terbuka, nyaman dan menyenangkan untuk bekerja. Pemberian Penghargaan di dalam sebuah institusi pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap dosen karena penghargaan merupakan salah satu fungsi penting di dalam hubungan kerja sebuah institusi pendidikan. Slocum mengatakan “reward system represent a powerful means motivating high levels of individual and team performance” Sistem penghargaan merupakan cara yang sangat ampuh untuk memotivasi kinerja individu dan tim. Terciptanya kondisi psikologis yang nyaman dan menyenangkan serta situasi akademik dan layanan yang optimal di IMI dapat meningkatkan kepuasan kerja dosen dan karyawan secara maksimal, apabila kepemimpinan dan sistem penghargaan di IMI berjalan efektif dan efisien. Peneliti tertarik untuk meneliti berbagai aspek mengenai kepemimpinan, sistem penghargaan dan kepuasan kerja dosen di Institut Musik Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan korelasional. Hasil uji coba instrumen, untuk variabel kepuasan kerja setelah dilakukan uji validitas diperoleh data yang tidak valid (drop) sebanyak 5 butir dari 30 butir. Penghitungan reliabilitas dari variabel kepuasan kerja diperoleh nilai ݎ sebesar 0,980 artinya instrumen dinyatakan reliabel. Uji validitas untuk variabel kepemimpinan diperoleh data yang tidak valid (drop) sebanyak 4 butir dari 30 butir. Penghitungan reliabilitas dari variabel kepemimpinan diperoleh ݎݎݎsebesar 0.984 artinya instrumen dinyatakan reliabel. Uji validitas untuk variabel sistem penghargaan diperoleh data yang tidak valid (drop) sebanyak 6 butir dari 35 butir. Penghitungan reliabilitas dari variabel sistem penghargaan diperoleh ݎݎݎsebesar 0.987 artinya instrumen dinyatakan reliabel. Hasil uji hipotesis hubungan antara kepemimpinan dan kepuasan kerja diperoleh koefisien korelasi ry1 sebesar 0.579, sedangkan hubungan antara sistem penghargaan dengan kepuasan kerja diperoleh koefisien korelasi ry2 sebesar 0.535. Hubungan antara kepemimpinan dan sistem penghargaan secara bersama-sama dengan kepuasan kerja diperoleh ry12 sebesar 0.686. Dengan demikian dapat disimpulkan: 1) terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja, semakin tinggi kepemimpinan maka semakin tinggi pula kepuasan kerja, 2) terdapat hubungan positif antara sistem penghargaan dengan kepuasan kerja; semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi pula kepuasan kerja, 3) terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dan sistem penghargaan secara bersama-sama dengan kepuasan kerja. maka semakin tinggi kepemimpinan dan semakin tinggi sistem penghargaan maka semakin tinggi kepuasan kerja.
Bibliografi : lembar 101-103
TM00004890 | TM 4890 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain