Text
Pengaruh kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan terhadap loyalitas guru SMK Negeri di Kabupaten Pandeglang
RINGKASAN
Pendidikan yang berjalan menjadi tanggung jawab bersama pengelola
sekolah terutama guru. Guru mempunyai peranan dan kedudukan dalam
keseluruhan proses pendidikan terutama dalam pendidikan formal, bahkan
dalam keseluruhan pembangunan dalam masyarakat pada umumnya.
Loyalitas dipandang sebagai suatu sarana untuk dapat mengikat sebuah
kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan. Kenyataannya masih ada guru
melakukan pelanggaran pada jam kerja menunjukan bahwa loyalitas rendah.
Menurut Gary Yulk, “transformational leadership the followers feel trust,
admiration, loyalty, and respect toward and the leader, and they are
motivated to do more than they originally axpected to do”. Kepemimpinan
transformasional para karyawan merasa percaya, kagum, mempunyai
loyalitas, dan rasa hormat terhadap pimpinan, dan mereka termotivasi untuk
melakukan lebih dari yang diharapkan. Menurut Foulfored dan Enz bahwa
pemberdayaan dan loyalitas memiliki pengaruh, “found employee perception
of empowerment to have an impact on employees loyalty, concern for others
(including customer) and satisfaction.” Ditemukan persepsi karyawan
terhadap pemberdayaan berdampak pada loyalitas karyawan, kepedulian
terhadap orang lain dan kepuasan terhadap pelayanan. Menurut McShane
dan Glinow, “transformational leaders have the opposite effect they build
followers empowerment, which tend to reduce depends on the leader”.
Pemimpin transformasional memiliki efek membangun para bawahan dengan
memberdayakannya, yang cenderung mengurangi ketergantungan pada
pemimpin. Kesedian guru untuk mempertahankan diri bekerja dalam
organisasi adalah hal yang penting dalam menunjang kesetiaan guru
terhadap organisasi di mana mereka bekerja. Ada beberapa faktor yang
berpengaruh positif dalam meningkatkan loyalitas guru diantaranya
kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan. Kepemimpinan
iii
transformasional mendasari perubahan pemimpin pada penilaian,
kepercayaan dan kebutuhan terhadap bawahannya. Pemberdayaan
merupakan proses berbagi kekuasaan dengan karyawan, sehingga bertukar
kepercayaan diri dalam keyakinan untuk menunjukan kemampuan mereka
dalam melakukan pekerjaan. Intansi pendidikan kepala sekolah selaku
pemimpin bekerja sama dengan guru untuk kemajuan sekolah, mereka saling
percaya dalam tugasnya masing-masing dalam mejalankan pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan terhadap
loyalitas guru SMK Negeri di Kabupaten Pandeglang.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menjelaskan hubungan
kausal dengan analisis jalur. Hasil uji coba untuk tiap variabel berdasarkan
hasil perhitungan validitas instrumen loyalitas dengan n = 20 dari 40 butir
pernyataan, terdapat 7 (tujuh) butir yang yang tidak valid (drop) dan diperoleh
besaran koefisien reliabilitasnya sebesar 0,953. Validasi instrumen
kepemimpinan transformasional dengan n = 20 dari 40 butir pernyataan,
terdapat 6 (enam) yang tidak valid (drop) dan diperolen besaran koefisien
reliabilitasnya sebesar 0,954. Validasi instrumen pemberdayaan dengan n =
20 dari 35 butir pernyataan, terdapat 1 (satu) yang tidak valid (drop) dan
diperoleh besaran koefisien reliabilitasnya sebesar 0,962.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung positif kepemimpinan transformasional terhadap loyalitas
dengan koefisien korelasi sebesar r13 = 0,328 dan nilai koefisien jalur sebesar
p31 = 0,265. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional yang
baik akan berpengaruh langsung positif terhadap loyalitas guru. Hasil
pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung
positif pemberdayaan terhadap loyalitas dengan koefisien korelasi sebesar
r23 = 0,318 dan nilai koefisien jalur sebesar p32 = 0,252. Hal ini menunjukkan
iv
bahwa pemberdayaan yang baik akan berpengaruh langsung positif terhadap
loyalitas guru. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung positif kepemimpinan transformasional terhadap
pemberdayaan dengan koefisien korelasi sebesar r12 = 0,249 dan nilai
koefisien jalur sebesar p21 = 0,249. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional yang baik akan berpengaruh langsung positif terhadap
pemberdayaan guru. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu menanamkan
nilai-nilai organisasi kepada semua warga sekolah sejak dini. Implikasi dari
penelitian ini adalah peningkatan loyalitas melalui upaya-upaya pemberian
rangsangan untuk maju, pemberian/pendelegasian pekerjaan yang
menantang, pengakuan atas kerja guru, dan integritas guru.
Bibliografi : lembar 92-94
TM00001315 | TM 1315 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain