Text
Peningkatan kemampuan ekspresi diri anak tunarungu melalui foto print sebagai alat peraga dalam menggambar ekspresi (Studi kasus di Kelas V SLB B Islam As-Syafi'iyah Bekasi)
ABSTRAK
Miranti, Risa. 2015. Peningkatan Kemampuan Ekspresi Diri Anak Tunarungu
Melalui Foto Print Sebagai Alat Peraga dalam Menggambar Ekspresi (Studi
Kasus Di Kelas V SLB Islam As-syafi’iyah Bekasi). Skripsi, Program Studi
Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta. Pembimbing: Dra. Caecilia Tridjata M. Sn.
Menjalani hidup dengan tanpa keterbatasan merupakan dambaan setiap orang.
Namun sebuah keterbatasan dalam hidup tidak bisa kita hindari, seperti seseorang
yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran atau yang biasa kita sebut dengan
tunarungu. Para penyandang tunarungu memiliki keterbatasan pendengaran yang
mengakibatkan keterbatasan dalam komunikasi verbal. Minimnya perbendaharaan
kata serta kurang ekspresifnya bahasa isyarat yang digunakan dapat membuat
komunikasi yang dilakukan dengan orang lain menjadi tidak efektif. Hal ini dapat
membuat anak tunarungu menjadi minder, penyendiri bahkan menjadi pribadi
yang tertutup.
Mereka penyandang tunarungu memiliki kesempatan yang sama dengan
orang normal lain untuk menjalani kehidupan yang layak. Penyandang tunarungu
memiliki kesempatan yang sama dengan orang normal untuk menjalani hidup
lebih baik, seperti sekolah, bersosialisasi dengan masyarakat luas, memiliki
pekerjaan, dsb. Sekolah Luar Biasa kelompok B merupakan salah satu
kesempatan yang diberikan oleh pemerintah bagi anak-anak penyandang
tunarungu. Disini mereka dapat memperoleh pendidikan yang layak dengan
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan keterbatasan dalam pendengaran.
Penyampaian pembelajaran di sekolah haruslah menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Siswa tunarungu harus diberikan kesempatan untuk
memahami pelajaran lewat media yang memaksimalkan indera penglihatan.
Melalui pembelajaran SBK dengan materi menggambar ekspresi penilitian ini
dilakukan agar anak-anak tunarungu memiliki media baru dalam menyampaikan
ide, perasaan, emosi dan majinasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati peningkatan kemampuan ekspresi
diri anak tunarungu yang mengikuti pelajaran SBK dengan materi ajar
menggambar ekspresi dengan menggunakan foto print sebagai alat peraga.
Manfaat menggambar ekspresi tidak hanya terbatas untuk pengembangan
kesenian, tetapi juga sebagai peningkatan kreatifitas, media untuk
mengkomunikasikan ide, perasaan, emosi dan imajinasi anak. Melalui
menggambar, anak dapat berekspresi dengan bebas, menuangkan segala ekspresi
ke dalam garis, warna, bentuk, tekstur dan ruang pada media 2 dimensi. Subjek
penelitian terdiri dari empat orang siswa kelas V SLB yang memiliki tingkat
ketunarunguan antara rentan ringan – sedang.
Metode penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan
anaisis deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas V SLB B/C Islam Assyafi’iyah,
Bekasi selama pelajaran SBK berlangsung. Sebelum penelitian
berlangsung, dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang
vi
ada di sekolah dan merancang instrument penelitian yang akan digunakan.
Instrumen penelitian ini menggunakan teknik wawancara, catatan lapangan,
metode pembelajaran self expression dan desain penelitian berupa silabus, RPP,
skenario alat peraga dan instrumen penilaian. Analisis data dilakukan pada saat
penelitian berlangsung hingga penelitian berakhir. Pemeriksaan keabsahan data
menggunakan metode triangulasi antara analisa data lapangan, pendapat ahli serta
teori pendukung dan narasumber.
Pemanfaatan foto print sebagai alat peraga dengan tema pilihan anak dapat
menjadi stimulus agar ide-ide dan imajinasinya lebih berkembang. Secara bebas
dan tanpa terbatas kata-kata, anak tunrungu dapat mengkomunikasikan ide,
perasaan, emosi dan imajinasinya melalui media visual. Kegiatan pembelajaran
dengan materi menggambar ekspresi ini memiliki peran baik dalam
mengembangkan berbagai kemampuan tunarungu diantaranya: kemampuan
menggambar ekspresi, kepekaan estetik, kemampuan berekspresi, imajinasi,
kreativitas, apresiasi terhadap lingkungan dan keterampilan motorik halus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa foto print sebagai alat peraga dapat
meningkatkan kemampuan ekspresi diri dalam menggambar ekspresi.
Penyampaian materi ajar melalui foto print lebih kondusif untuk menyampaikan
materi dan siswa dapat lebih fleksibel dalam menggali ide-ide cemerlangnya.
Siswa lebih percaya diri dan bebas dalam mengekspresikan perasaan dan
imajinasinya, sehingga didapatnya kepuasan dalam penyaluran emosi.
Kata kunci: Ekspresi diri, anak tunarungu, foto print, alat peraga, menggambar
ekspresi Bibliografi : lembar 272-277
SS00007768 | SK 7768 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain