Text
Hubungan persepsi dukungan organisasi dan keadilan prosedural dengan komitmen organisasi guru Sekolah Dasar Negeri di Kaliabang Tengah Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
RINGKASAN Komitme guru merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu lembaga untuk mencapai tujuannya. Kenyataan, tidak semua guru mempunyai komitmen yang tinggi. Seperti yang terjadi pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi bahwa telah ada indikasi-indikasi komitmen diantara guru rendah. Indikasi rendahnya komitmen dapat digambarkan dengan adanya catatan dari hasil pengamatan, observasi serta diskusi antara Kepala Sekolah dan Pengawas yang dilakukan semester satu tahun pelajaran 2013/2015 sebagai berikut: 1) Bahwa masih terdapat beberapa guru sering terlambat datang dan pulang lebih awal; 2) Masih ada guru tidak hadir mengikuti upacara yang diadakan rutin setiap hari Senin, maupun peringatan hari-hari besar nasional; 3) Masih terdapat guru yang tidak mau mengemukakan pandangan tentang hasil-hasil yang diinginkan kepada pembuat keputusan, 4) Masih ada guru sering absen padahal bukan hari libur; 5) Masih terdapat beberapa guru tidak hadir dari kegiatan seperti KKG pada gugusnya; 6) Masih terdapat guru yang tidak peduli terhadap kemajuan sekolah/lembaga, dan 7) Masih terdapat guru yang tidak linier. Hal ini senada dengan pendapat Steven L. Mc Shane dan Mary Ann Von Glinow, “organizational commitment refers to the employee’s emotional attachment to, identification with, and involvement in a particular organization”. Seperti pendapat Fred Luthans,”there is also evidence that employee commitment relates to other desirable outcomes, such as the perception of a warm, supportive organizational climate and being a good team member willing to help”. Menurut James L. Gibson, “in sum, the organizational justice literature suggests that if managers and other authorities treat employees in what’s perceived to be a fair manner, then employees are more likely to have higher levels of trust in their supervisors, and be more satisfied with their jobs and organizations”. Berdasarkan hal tersebut dipandang perlu melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan persepsi dukungan organisasi dan keadilan prosedural dengan komitmen organisasi guru.
iv
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. dan menjelaskan hubungan kausal dengan analisis korealisional. Hasil uji coba instrumen komitmen organisasi dari 40 butir yang di uji cobakan, terdapat 4 butir yang tidak valid dengan koefisisen reliabilitas instrumen sebesar 0,915. Hasil analisis uji coba instrumen persepsi dukungan organisasi diketahui bahwa dari 40 butir yang di uji cobakan, terdapat 4 butir yang tidak valid dengan koefisisen reliabilitas instrumen sebesar 0,940. Hasil analisis uji coba instrumen keadilan prosedural diperoleh nilai dari 40 butir yang di uji cobakan, terdapat 3 butir yang tidak valid dengan koefisisen reliabilitas instrumen sebesar 0,943. Analisis data dilakukan dengan statistika deskriptif dan inferensial Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik, temuan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) persepsi dukungan organisasi berhubungan positif langsung dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi 0,505 dengan thitung 5,42. Artinya, semakin baik persepsi dukungan organisasi, maka semakin tinggi komitmen organisasi guru Sekolah Dasar Negeri Kaliabang Tengah Gugus IV Kecamatan Bekasi Utara. (2). Keadilan prosedural berhubungan langsung positif dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi 0,509 dan thitung 5,49 Artinya, semakin tepat keadilan prosedural, maka semakin tinggi komitmen organisasi guru Sekolah Dasar Negeri Kaliabang Tengah Gugus IV Kecamatan Bekasi Utara. (3). Persepsi dukungan organisasi dan keadilan prosedural berhubungan langsung positif secara bersama-sama dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi (Ry.12) 0,348 dengan Fhitung 22,76. Artinya, semakin baik persepsi dukungan organisasi dan semakin tepat keadilan prosedural secara bersama-sama, maka semakin tinggi komitmen organisasi Sekolah Dasar Negeri Kaliabang Tengah Gugus IV Kecamatan Bekasi Utara. Sehingga implikasinya adalah upaya peningkatan komitmen organisasi dilakukan melalui variabel persepsi dukungan organisasi dan keadilan prosedural serta upaya peningkatan persepsi dukungan organisasi melalui keadilan prosedural.
Bibliografi : lembar 85-86
TM00001346 | TM 1346 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain