Text
Pengaruh keadilan prosedural dan Perceived Organization Support (POS) terhadap kinerja pegawai administrasi STEM-AKAMIGAS di Cepu Jawa Tengah
RINGKASAN
Permasalahan besar bagi sebuah perubahan organisasi adalah
rendahnya kinerja pegawai yang organisasi tersebut miliki. Jex mengatakan,
“job performance is a deceptively simple term. At the most general level, it
can be defined simply as all of the behaviors employees engage in while at
work”. Secara sederhana, kinerja adalah seluruh perilaku pegawai yang
ditunjukkan ketika bekerja. Ada beberapa faktor yang berpengaruh positif
terhadap peningkatan kinerja pegawai di antaranya adalah keadilan
prosedural dan perceived organizational support (POS). Menurut Luthans,
“procedural justice was found to be a better predictor of job performance than
was distributive justice and procedural justice seems to be particularly
important to successfully implementing organizational changes”. Keadilan
prosedural menurutnya merupakan prediktor yang lebih baik bagi kinerja
dibandingkan dengan keadilan distributif dan sekaligus penentu keberhasilan
perubahan organisasi. Nancy dan Robbins berpendapat, “an employee who
believes the employer is supportive tends to perform better and feel a much
stronger commitment to the organization”. seorang pegawai yang meyakini
bahwa organisasi yang mempekerjakannya mendukungnya dalam bekerja
akan cenderung memperlihatkan kinerja yang lebih baik. Setiap perlakuan
baik dari organisasi, baik yang diberikan secara personal maupun komunal
memiliki konsekuensi yang jelas positif, serta berpengaruh terhadap sebuah
organisasi.
Penelitian ini dilakukan di STEM-Akamigas di Cepu Jawa Tengah,
dan dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dengan teknik
analisis jalur (path analysis). Hasil uji coba instrumen untuk tiap variabel
berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen kinerja dengan n = 20 dari
34 butir pernyataan menunjukkan terdapat 4 (empat) butir yang yang tidak
valid (drop) dan diperoleh besaran koefisien reliabilitasnya sebesar 0,894.
Validasi instrumen keadilan prosedural dengan n = 20 dari 32 butir
pernyataan, terdapat 1 (satu) yang tidak valid (drop) dan diperoleh besaran
iii
koefisien reliabilitasnya sebesar 0,886. Validasi instrumen POS dengan n =
20 dari 32 butir pernyataan, terdapat 1 (satu) yang tidak valid (drop) dan
diperolen besaran koefisien reliabilitasnya sebesar 0,893.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung positif keadilan prosedural terhadap kinerja dengan
koefisien korelasi sebesar r13 = 0,465 dan nilai koefisien jalur sebesar p31 =
0,350. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan prosedural yang baik akan
berpengaruh langsung positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hasil
pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung
positif POS terhadap kinerja dengan koefisien korelasi sebesar r23 = 0,460 dan
nilai koefisien jalur sebesar p32 = 0,342. Hal ini menunjukkan bahwa POS
yang baik akan berpengaruh langsung positif terhadap peningkatan kinerja
pegawai. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung positif keadilan prsoedural terhadap POS dengan
koefisien korelasi sebesar r12 = 0,336 dan nilai koefisien jalur sebesar p21 =
0,336. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan prosedural yang baik akan
berpengaruh langsung positif terhadap peningkatan keyakinan POS pegawai.
Implikasi dari penelitian ini adalah para pimpinan dapat meningkatkan kinerja
pegawainya dengan bersikap adil dalam menetapkan mekanisme
pengambilan keputusan di Sekolah. Kepala Bagian sebagai atasan langsung
pegawai di sekolah hendaknya secara aktif mengupayakan peningkatan
kinerja pegawai dalam bekerja. Disamping itu dukungan organisasi terhadap
para pegawai juga harus terus dilakkukan. Untuk itu diperlukan kepedulian,
arahan, penghargaan, serta penciptaan kondisi kerja yang baik dari Kepala
Bagian. Dengan demikian pegawai terdorong untuk bekerja dengan baik, dan
dengan sendirinya kinerja pegawai akan meningkat. Disamping itu, para
pegawai hendaknya dapat menunjukkan dedikasinya terhadap dunia
pendidikan tinggi dengan terus meningkatkan kinerjanya demi mewujudkan
dan menyediakan layanan prima bagi setiap stakeholder-nya.
Bibliografi : lembar 93-95
TM00001328 | TM 1328 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain