Text
Hubungan Leader-Member Exchange (LMX) dan kepuasan kerja dengan kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Banten
RELATIONSHIP OF LEADER MEMBER EXCHANGE AND JOB SATISFACTION ON JOB PERFORMANCE OF EDUCATION DEPARTEMENT PROVINCIAL BANTEN
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship of leader member exchange and job satisfaction on job performance personil of education department Provincial Banten. This study used a survey method with path analysis techniques (regresi). The process of education department provincial banten data collection is done by using the questionnaire as a research instrument in the study of was selected as the unit of analysis with a sample of 143 people is determined by random techniques (simple random sampling). The results show: Firstly, there is the relationship of job performance by leader member exchange; Secondly, there is the relationship on the job performance of job satisfaction. Third, There is the relationship leader member exchange relationships and job satisfaction together with performance
Keyword: Leader member exchange, Job satisfaction, job performance
RINGKASAN Stephen P. Robbins, Timothy A.Judge, “leader member exchange (LMX) a theory that support leaders creation of ingroup and outgroups; subordinates with ingroup status will have higher performance ratings, less turnover and great job satisfaction”. Teori LMX bahwa para pemimpin dukungan penciptaan didalam group dan luar group; bawahan dengan Status didalam group akan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi, kurang dan kepuasan kerja yang besar. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Menurut Robert Kreitner, Angelo Kinicki, “there is one additional consideration to keep in mind regarding the relationship between job satisfaction and job performance. research believe the relationship between satisfaction and performance. result uncovered significant positive relationship between business unit level employee satisfaction and business unit outcomes of customer satisfaction, productivity, profit, employee turnover and accidents. it thus appears managers can positively affect a variety of important organizational outcomes, including performance, by increasing employee job satisfaction”. Satu pertimbangan tambahan yang perlu diingat mengenai hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja. Penelitian percaya hubungan antara kepuasan dan kinerja. Hasil menemukan hubungan positif yang signifikan antara tingkat unit bisnis kepuasan karyawan dan unit bisnis hasil kepuasan pelanggan, produktivitas, keuntungan, perputaran karyawan dan kecelakaan. itu, sehingga tampak manajer positif dapat mempengaruhi berbagai hasil organisasi yang penting, termasuk kinerja, dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Menurut Stephen P. Robbins, Timothy A.Judge, “leader member exchange (LMX) a theory that support leaders creation of ingroup and outgroups; subordinates with ingroup status will have higher performance ratings, less turnover and great job satisfaction”. Teori pertukaran anggota dan pemimpin (LMX) bahwa para pemimpin dukungan penciptaan didalam group dan luar group; bawahan dengan Status didalam group akan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi, kurang dan kepuasan kerja yang besar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial. Hasil uji coba instrumen kinerja dari 45 butir pernyataan yang diujicobakan terdapat 39 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,916. Hasil uji coba instrumen leader member exchange (LMX) dari 40 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 38 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,927. Hasil uji coba instrumen kepuasan kerja dari 40 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 38 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,930. Hasil uji signifikansi koefisien koefisien determinasinya (r2y1) = (0,646)2 = 0,4173; yang berarti bahwa 42% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan oleh LMX. Ini berarti kesesuaian leader member exchange (LMX) yang sesuai akan berhubungan dengan kinerja pegawai. Hasil uji signifikansi koefisien koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula koefisien determinasinya (r2y2) = (0,658)2 = 0,4330; yang berarti bahwa 43% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan oleh kepuasan kerja. Hasil uji signifikansi koefisien Koefisien korelasi ganda kedua variabel bebas dengan kinerja (Ry.12) = 0,776. Hasil uji signifikannya diperoleh harga Fhitung (77,29) > Ftabel (4,82) pada α = 0,01. Berdasarkan hasil tersebut terdapat hubungan positif antara LMX dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja. Koefisien korelasi determinasi (Ry.12)2 sebesar (0,776)2 = 0,6023 dapat diinterpretasikan bahwa 60% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh LMX dan kepuasan kerja.Berdasarkan hasil perhitungan lanjutan dapat diketahui sumbangan (konstribusi) variabel terikat atas LMX sebesar 42% dan kepuasan kerja sebesar 43%. Kesimpulan: 1) LeaderMember Exchange (LMX) berhubungan positif dengan kinerja. Artinya peningkatan Leader-Member Exchange (LMX) memiliki hubungan dengan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Banten. 2) Kepuasan kerja berhubungan positif dengan kinerja. Artinya peningkatan kepuasan kerja memiliki hubungan dengan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Banten. 3) Leader-Member Exchange (LMX) dan kepuasan secara bersamasama berhubungan positif dengan kinerja. Artinya peningkatan LeaderMember Exchange (LMX) dan kepuasan secara bersama-sama memiliki hubungan yang besar kepada peningkatan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Saran (1) Bagi para kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk membantu meningkatkan hubungan Leader-Member Exchange (LMX) antara pegawai dengan pimpinannya, dan kepuasan kerja dengan memperhatikan penghargaan yang akan di berikan kepada pegawai, meningkatkan sikap saling menghargai diantara pegawai dan pimpinannya dan memperhatikan kebutuhan pegawai dalam bekerja. (2)Bagi kepala sub bidang., untuk terus meningkatkan hubungan dengan pegawai dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan meminimalisir jarak antara pegawai dengan pimpinan.
Bibliografi : lembar 77-79
TM00001321 | TM 1321 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain