Text
Kemampuan literasi siswa yang tidak memiliki kesiapan membaca dan menulis : studi kasus pada siswa kelas 1 SDN Pondok Pinang 08 Pagi
Saat ini terdapat fenomena penerimaan siswa SD kelas 1 yang mempersyaratkan kemampuan baca-tulis sehingga mayoritas siswa yang masuk SD sudah bisa baca-tulis. Realita ini juga terjadi pada sekolah yang tidak mempersyaratkan kemampuan baca-tulis, yaitu di SDN Pondok Pinang 08 Pagi di mana mayoritas siswa kelas 1 sudah dapat membaca dan menulis. Kegiatan belajar juga banyak melibatkan kemampuan baca-tulis. Lalu bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki kesiapan baca tulis? Subyek penelitian adalah seorang anak perempuan yang berusia hampir 7 tahun saat mendaftar ke SD, namun belum memiliki kesiapan baca-tulis.Subfokus penelitian ini adalah:1. Kesulitan yang dialami siswa yang tidak memiliki kesiapan baca-tulis dalam kegiatan di kelas yang membutuhkan kemampuan baca-tulis dan strategi untuk mengatasinya.2. Tingkat keberhasilan siswa yang tidak memiliki kesiapan baca-tulis dalam menyelesaikan tugas yang melibatkan kemampuan baca-tulis.3. Kemampuan membaca dan menulis siswa yang tidak memiliki kesiapan baca-tulis di akhir kelas 1 SD.Adapun konsep yang diteliti adalah ‘literasi’ dengan definisi sebagai berikut: Literasi adalah kegiatan yang terkait dengan bahasa tulisan secara langsung yang utamanya terdiri dari aspek membaca dan menulis. Kegiatan berbicara dan mendengarkan juga dapat terkait dengan literasi apabila melibatkan teks tertulis di dalam prosesnya. b. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif moderat, wawancara, dan pengumpulan dokumen. Kegiatan penelitian dilakukan mulai dari kunjungan awal pada bulan September November 2011 dan kunjungan lapangan pada bulan Juni 2012. Data yang dikumpulkan berupa catatan observasi, transkrip wawancara, foto, rekaman audio, rekaman video, dan dokumen hasil karya siswa. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi antara hasil wawancara dengan beberapa responden dan observasi, memperpanjang waktu penelitian hingga bulan Juli 2012, memberikan data deskriptif yang memadai, memberikan bukti-bukti autentik seperti hasil karya siswa dan foto, serta menyertakan surat pernyataan kehadiran peneliti dari Kepala Sekolah.c. Hasil Penelitian nalisis data dilakukan dengan cara mereduksi data dan mengkategorikan data-data yang ada Hasil pengkategorian kemudian disimpulkan menjadi temuan penelitian. Selanjutnya temuan penelitian dianalisa kembali yang kemudian menghasilkan proposisi dari masing-masing subfokus. Terakhir, ketiga teori substantif tersebut dirangkum menjadi sebuah simpulan sebagai berikut:1. Strategi yang dilakukan siswa yang belum memiliki kesiapan baca tulis bukan merupakan faktor penyebab berkurangnya kesulitan membaca dan menulis pada akhir tahun ajaran.2. Faktor ketekunan dalam bekerja dan peningkatan kemampuan literasi berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan penyelesaian tugas di kelas.3. Dukungan keluarga merupakan faktor eksternal utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan literasi siswa yang tidak memiliki kesiapan baca-tulis
Bibliografi : lembar 208-211
TM00004615 | TM 4615 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2013.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain