Text
Peningkatan kecerdasan moral melalui bercerita menggunakan media boneka tangan : penelitian tindakan di Kelompok B PAUD Terpadu Sutitah Sudarso 1 Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah tahun 2015
RINGKASAN PENELITIAN
A. PENDAHULUAN
Pendidikan usia dini adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mewujudkan dan memulai sebuah pembelajaran awal bagi anak dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri anak itu sendiri. Penerapan pendidikan sejak usia dini diharapkan mampu memberikan pondasi awal tentang moral anak dalam melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya serta memberikan pondasi dalam membentuk karakter. Metode yang digunakan dalam pembelajaran sangat memberikan pengaruh dalam proses dan hasil dari pembelajaran. Menurut Borba (2008:1) bahwa Kebiasaan yang dilakukan akan selalu memberikan dampak terhadap peserta didik, tanamkan buah pikiran maka akan menuai tindakan; tanamkan tindakan dan anda akan menuai kebiasaan; tanamkan kebiasaan dan anda akan menuai karakter; tanamkan karakter dan anda akan menemui keuntungan. Oleh karena itu kebiasaan anak dalam belajar harus diarahkan untuk memperbaiki moral anak melalui metode dan media yang benar. Menurut Moeslichatoen (1999:157) bahwa metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan. Menurut Simanjuntak dalam Muhammad, mengatakan boneka dapat digunakan sebagai alat peraga untuk membawa cerita kepada anak-anak.
Kenyataan yang terjadi di PAUD Terpadu Sutitah Soedarso 1 Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat saat ini masih ditemui anak belum sepebuhnya memiliki kecerdasan moral yang baik, hasil observasi penulis menunjukkan bahwa anak seringkali tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, suka bertengkar, acuh dengan keadaan sosial, masih bertutur kata tidak sopan, tidak menghargi orang lain,
iv
berdiri di atas meja. Hal ini tidak sesuai dengan kecerdasan moral anak yang diharapkan.
Menurut Borba (2008 : 4) moral adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah : artinya memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut. Selanjutnya borba juga berpendapat Menurut Borba ada tujuh kebajikan moral utama kecerdasan moral dan karakter yang kuat. Empati (memahami dan merasakan kekhawatiran orang lain), Nurani (mengetahui dan menerapkan cara bertindak yang benar), Kontrol diri (mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan dari dalam maupun dari luar sehingga dapat bertindak dengan benar), Rasa hormat (menghargai orang lain dengan berlaku baik dan sopan), Kebaikan hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan persaan orang lain, Toleransi (menghormati martabat dan hak semua orang meskipun keyakinan dan perilaku mereka berbeda dengan kita, Keadilam (berpikir terbuka serta bertindak adil dan benar). Melihat kenyataan di PAUD Terpadu Sutitah Sudarso 1 tentang hasil observasi maka kecerdasan moral anak belum sesuai yang seharusnya, maka peneliti akan mengadakan sebuah penelitian guna meningkatkan kecerdasan moral anak melalui metode bercerita menggunakan media boneka tangan.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis, McTaggart dan Nixon. Pengujian validitas dilakukan dengan expert judgment. Teknik analisis data menggunakan aktivitas Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), Conclusing Drawing/Verification, Keberhasilan penelitian disimpulkan dengan menggunakan analisis persentase . penelitian ini
v
dinyatakan berhasil jika persentase penilaian keberhasilan kecerdasan moral anak yaitu 71% setelah dilakukan melalui metode bercerita menggunakan media boneka tangan.
C. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan moral anak meningkat setelah mengikuti pembelajaran melalui metode bercerita menggunakan media boneka tangan. Data menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan moral anak sebesar 37% pada tahap pra siklus, pada siklus I meningkat menjadi 54% dan meningkat pada siklus II menjadi 82% pada kategori berkembang sangat baik. Pada pra siklus semua anak pada kategori masih berkembang, pada akhir sikuls I meningkat menjadi 2 orang anak pada kategori mulai berkembang dan 11 orang anak pada kategori berkembang sesuai harapan (dari 13 orang anak), pada akhir siklus II meningkat menjadi satu orang anak pada kategori berkembang sesuai harapan dan 12 orang anak berkembang sangat baik (dari 13 orang anak). Ada 7 aspek dari kecerdasan moral yang dinilai mampu meningkatkan kecerdasan moral anak melalui bercerita menggunakan media boneka tangan yaitu emapti, nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi dan keadilan. Peneliti merekomendasikan kepada guru untuk mempertimbangkan tentang penggunakan metode dalam mengajar dalam meningkatkan kecerdasan moral anak, (1) Merencanakan pembelajaran melalui bercerita menggunakan media boneka tangan (2) Menerapkan strategi pembelajaran kecerdasan moral dalam pengembangan tema berdasarkan tujuh aspek yaitu ; empati, nurani, kontrol diri, kebaikan hati, rasa hormat, toleransi, keadilan. (3) Dalam memberikan pelajaran harus memperhatikan, materi, metode dan media serta alokasi waktu. Tujuan dari penelitian ini telah dicapai secara maksimal seperti yang diharapkan. Bibliografi : lembar 167-169
TM00001361 | TM 1361 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain