Text
Implementasi pembelajaran sejarah di homeschooling pada program distance learning : studi kasus di Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan 2015
IMPLEMENTATION OFD LEARNING HISTORY IN DISTANCE LEARNING PROGRAM HOMESCHOOLING (Case Studies in HomeschoolingKak SetoSouth Tangerang Selatan 2015) Fitriani ABSTRACT
Homeschooling kak Seto as alternative education and distance learning as an alternative program for children and parents are learning programs are much in demand. Various reasons why parents and children choose distance learning as a learning program. Children do not like crowded and noisy atmosphere. Learning the history of the distance learning program is done in-house. Portfolio history assigned each month once done by children with the help of seeing the internet, most of the children do not use the distance learning tutors to accompany and complete the task of learning history historical portfolio. This happens for many reasons. Learning history should be implemented properly so that the purpose of teaching history is to build a nation that is a critical personality and historically can be achieved. Seeing that a child has different abilities, according to Gardner and Armstrong on Multiple Intelligences theory states that humans imbued with various kinds of intelligence that consists of (logical-mathematical intelligence, spatial intelligence, linguistic intelligence, bodilykinesthetic intelligence, musical intelligence, wit interpersonaol , intrapersonal intelligence, naturalistic intelligence and existential intelligence. While Armstrong states every child has the intelligence 7, most people can develop each intelligence is to a certain degree of competence, intelligence usually work in complex ways, many ways to be smart in every category (2009. hal.7). This research uses the case study method of data collection by observation, interviews and documents while the validity of the data by means of triangulation data. The results of the discussion of research findings revealed that: Referring to the findings, the results of this study recommend to (1). The parents and children distance learning, homeschool that the importance of understanding the historical materials in the teaching of history if accompanied and explained by the tutor prior to the completion of the task child portfolio and not only obtained from the Internet only for the purpose of teaching history can reached. (2). Team Teacher/ Tutor homeschooling that it is necessary to control a child's learning the history of distance learning by making the planning, implementation and evaluation of learning more directly by providing quality learning for children, because learning without the intervention of a tutor or parent will not be allowed to vision national education goals are to educate life of the nation and the purpose of teaching history is to build the nation's character. (3) Management team homeschooling kak Seto as planners implementation of learning programs must look and be able to accommodate problems and distance learning homeschool student needs by designing learning model that is certainly capable of achieving the goal of national education (educating the nation) and the purpose of teaching history (build the character of the nation).
Keyword:Learning, Homeschooling, Distance Learning
RINGKASAN
Pendahuluan: Homeschooling kak Seto sebagai pendidikan alternatif dan distance learning sebagai program alternatif untuk anak dan orangtua adalah pilihan program pembelajaran sejarah yang banyak diminati. Alasan mengapa orangtua dan anak memilih distance learning karena: 1. Orangtua merasa nyaman dan tenang jika anak belajar di rumah, 2. Orangtua dapat mengatur anak belajar secara langsung, 3. Orangtua dapat meluangkan waktunya untuk memperhatikan anak, 4. Orangtua khwatir jika anaknya banyak beraktifitas diluar rumah dan terlibat pergaulan bebas, 5. Anak nyaman belajar di rumah, 6. Anak dapat mengatur waktu dan aktifitas kesehariannya, 7. Anak fokus jika belajar dirumah, 8. Trauma terhadap gaya belajar di sekolah, 9. Anak tidak mau bergaul dengan teman di kelas, 10. Anak tidak menyukai suasana ramai dan berisik. Dalam pembelajaran sejarah anak menyelesaikan tugas dengan bantuan internet, soal yang dibuat oleh tutor dan kemudian di evaluasi, hasil evaluasi diketahui oleh walikelas dan kepala sekolah SMA. Kebanyakan anak distance learning tidak menggunakan tutor untuk mendampingi pembelajaran sejarahnya dan menyelesaikan portofolio sejarahnnya. Hal tersebut karena alasan, antara lain: 1. Anak merasa pelajaran sejarah mudah diselesaikan dengan mencari tahu melalui internet, 2. Sejarah menjadi pelajaran yang sangat membosankan dan kurang diminati. Seharusnya pembelajaran sejarah dilaksanakan dengan cara memberikan penjelasan terlebih dahulu oleh tutor kepada anak, agar anak memahami materi sejarah dan mampu menyelesaikan tugas portofolionya. Tentunya pembelajaran harus dirancang dan di laksanakan dengan memperhatikan kemampuan (kecerdasan), kebutuhan dan gaya belajar anak yang beragam, karena menurut Gardner dalam teorinya yaitu Multiple Intelligences menyatakan bahwa anak diilhami dengan berbagai macam kecerdasan yang terdiri dari (kecerdasan matematis-logis, kecerdasan spasial, kecerdasan linguistic, kecerdasan kinestetis-jasmani, kecerdasan musical, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalistic dan kecerdasan eksistensial. Sedangkan Amstrong menyatakan bahwa setiap anak mempunyai 7 kecerdasan tersebut, namun: 1. kebanyakan orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan tersebut sampai derajat kompetensi tertentu, 2. kecerdasan biasanya bekerja dalam cara yang kompleks, 3. banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Anak diilhami dengan banyak memiliki kecerdasannya masingmasing, hal tersebut tentunya mempengaruhi kemampuan anak dan kebutuhan serta gaya belajar anak. Sedangkan tujuan dari pembelajaran sejarah adalah membentuk anak berfikir kritis dan historis (membangun karakter bangsa) oleh sebab itu dianggap perlu untuk tutor menjelaskan materi sejarah kepada anak, agar tujuan pendidikan nasional dan tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai. Karena pada dasarnya pembelajaran yang dilakukan seharusnya tetap membutuhkan intervensi dari tutor dan orangtua, selain itu perlunya rencana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran sejarah. Karena pembelajaran yang ideal adalah serangkaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik untuk mencapai tujuan. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran sejarah dilaksanakan di dalam program distance learning homeschooling khususnya kelas 12 IPS SMA dengan mengetahui alasan orangtua dan anak memilih distance learning sebagai program pembelajaran anaknya, serta mengetahui bagaimana peranan orangtua dan tutor dalam pembelajaran sejarah distance learning homeschooling kak Seto. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber data dari penelitian ini adalah hasil wawancara, observasi dan dokumen. Adapun teknik dan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan analisis dokumen. Keabsahan data diperoleh dengan cara: (credibilitas, transferabilitas, dependabilitas, confirmabilitas dan triangulasi). Hasil penelitian: menunjukkan bahwa pada kenyataanya peranan orangtua terhadap anaknya hanya pada tahap perencanaan pembelajaran saja, dimana orangtua mengetahui, mengerti dan menyetujui rancangan pembelajaran yang sudah di desain pihak penyelenggara homeschooling kak Seto, orangtua memutuskan bagaimana anaknya akan belajar, sedangkan dalam tahap proses pembelajaranya orangtua cenderung meminta anaknya untuk menyelesaikan tugas portofolionya sendiri secara mandiri dengan mencari informasi di internet yang berkait dengan soal portofolio sejarah. Sedangkan peranan tutor dalam pembelajaran sejarah sama sekali tidak ada, kecenderungan anak distance learning homeschooling menyelesaikanya secara mandiri tanpa dijelaskan terlebih dahulu oleh tutor. Namun ironisnya hasil belajar anak distance learning homeschooling menunjukan nilai ratarata yang sangat baik pada mata pelajaran sejarah kelas 12 SMA distance learning homeschooling. Kondisi dimana tutor harus bersikap adaptif dan akomodatif karena filosofi belajar di homeschooling menganut filosofi “belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja”. Jika berdasarkan teori multiple intelligences yang menyatakan bahwa anak diilhami dengan berbagai kecerdasan yang berbeda. Bisa jadi seorang anak memiliki kecerdasan matematika-logis tidak memiliki kecerdasan interpersonal yang baik, atau sebaliknya berdasarkan teori tersebut, pembelajaran homeschooling kak Seto dirancang sefleksibel mungkin untuk disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Pembelajaran yang ideal membutuhkan intervensi pihak dan komponen lainya seperti peranan tutor dan orangtua yang dianggap sangat penting untuk mengawal pembelajaran yang seharusnya, demi tercapaianya tujuan pembelajaran sejarah.
Bibliografi : lembar 153-155
TM00001367 | TM 1367 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain