Text
Perbedaan model discovery learning dengan pembelajaran saintifik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran jaringan dasar kelas X TKJ di SMKN 26 Jakarta
PERBEDAAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN
PEMBELAJARAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR
KELAS X TKJ DI SMKN 26 JAKARTA
PRATIKNO GAYUH SAMBODO
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Model Discovery
Learning dengan pembelajaran saintifik terhadap Hasil Belajar Pada Mata
pelajaran Jaringan Dasar Siswa Kelas X TKJ Di SMKN 26 Jakarta.
Penelitian dilakukan di SMKN 26 Jakarta, dilaksanakan pada bulan
September - Oktober 2015, menggunakan metode quasi eksperimen dengan
design penelitian Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design. Model
Discovery Learning (kelompok eksperimen) diterapkan di kelas X TKJ 1 dan
pembelajaran saintifik (kelompok kontrol) diterapkan di kelas X TKJ 2. Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas X SMKN 26 Jakarta tahun 2015/2016 yang
berjumlah 64 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan Simple Random
Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda (pretest dan
posttest). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji
homogenitas, dengan taraf signifikan sebesar 5%, baik terhadap kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara Model Discovery Learning dengan pembelajaran
saintifik Pada Mata pelajaran Jaringan Dasar Kelas X TKJ Di SMKN 26 Jakarta
yang dibuktikan dengan hasil analisis data (uji t) yaitu diperoleh nilai thitung =
3,748. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai ttabel dengan n = 62 dan taraf
signifikan 0,05 maka diperoleh ttabel = 1,669. Karena thitung > ttabel yaitu 3,748 ≠
1,669, dapat dikatakan bahwa H0 ditolak. Hasil belajar siswa yang diterapkan
model Discovery Learning mendapatkan nilai rata-rata 52,42 (pretest) dan 83,44
(posttest), sedangkan siswa yang diterapkan pembelajaran saintifik mendapatkan
nilai rata-rata 44,77 (pretest) dan 75,70 (posttest). Siswa yang diajarkan
menggunakan model Discovery Learning memiliki nilai rata-rata lebih tinggi
daripada siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran saintifik.
Kata Kunci : Model Discovery Learning, Pembelajaran Saintifik, Hasil Belajar.
Bibliografi : lembar 66-68
SS00007914 | SK 7914 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2015.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain