Text
Pengaruh relasi gender dan pengambilan keputusan terhadap kinerja guru sekolah menengah pertama (SMP Negeri) di kecamatan Bekasi Selatan kota Bekasi
RINGKASAN
Di Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, terdapat 4 (empat)
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, yang diampu oleh 201 orang
guru, terdiri dari 69 orang guru laki-laki dan 132 orang guru perempuan. Data
tersebut menunjukkan jumlah guru perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan guru laki-laki, namun pada posisi sebagai Kepala Sekolah didominasi
oleh laki-laki tiga orang dan hanya satu orang Kepala Sekolah perempuan.
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah guru perempuan lebih banyak
(66%) dibanding dengan guru laki-laki hanya sekitar 34%. Kondisi tersebut,
ternyata tidak menjamin posisi, kedudukan, status dan peran perempuan
seimbang atau sama dengan laki laki, masih ditemukan kesenjangan
perolehan akses, partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam pengambilan
keputusan, yang sering disebut dengan kesenjangan gender. Kesenjangan
gender dalam bidang pendidikan adalah faktor sosial budaya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hubeis, bahwa “Gender adalah suatu konsep yang
menunjuk pada suatu sistem peranan dan hubungannya antara perempuan
dan lelaki yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologis, akan tetapi
ditentukan oleh lingkungan sosial, politik dan ekonomi. Sejalan dengan
Unger dan Crawford Gender relations is a set of roles assigned to women
and men, not biologically and this role may change according to culture,
social class, age and ethnic background”. Dalam kaitan pengambilan
keputusan George dan Jones menyatakan “decision making as the process
by wich member of an organization chooses a specific cource of action to
respond to both the problem and the oportunites that confront therm. Hal ini
diperkuat lagi oleh Colquitt, LePine, Wesson yang menyatakan “Performance
resulting from the individual circumstances such as job satisfaction, stress,
motivation, confidence, justice and ethnicity, learning and decision making.
Maka dari itu peneliti ingin mengkaji secara ilmiah apakah relasi gender dan
pengambilan keputusan berpengaruh terhadap kinerja guru.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan
pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian
adalah guru SMP Negeri di Kecamatam Bekasi Selatan Kota Bekasi dengan
jumlah sampel sebanyak 134 guru. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner yang sebelumnya telah diujicoba. Berdasarkan hasil uji coba,
variabel kinerja diukur menggunakan 33 butir pernyataan dengan koefisien
reliabilitas 0.980, variabel relasi gender diukur menggunakan 31 butir
pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0.998, variabel pengambilan
keputusan diukur menggunakan 33 butir pernyataan dengan koefisien
reliabilitas 0.974 Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis regresi dan jalur.
Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh relasi gender terhadap
kinerja menunjukkan nilai rhitung 0,362 dan koefisien jalur 0,362. Ini berarti
semakin tinggi tingkat relasi gender mengakibatkan peningkatan kinerja guru
SMP Negeri di Kecamatan Bekasi Selatan. Hasil uji signifikansi koefisien jalur
pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja menunjukkan nilai rhitung
0,564 dan koefisien jalur 0,478 Sehingga terdapat pengaruh langsung positif
pengambilan keputusan terhadap kinerja. Artinya semakin tinggi relasi gender
mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Bekasi
Selatan. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh relasi gender terhadap
pengambilan keputusan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,410
dan nilai koefisien jalur sebesar 0,237. Ini peningkatan relasi gender
mengakibatkan pengambilan keputusan pada guru SMP Negeri di Bekasi
Selatan. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah kinerja dapat
ditingkatkan dengan upaya meningkatkan relasi gender dan pengambilan
keputusan. Bibliografi : 92-96
TM00001383 | TM 1383 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2015.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain