Text
Peningkatan hasil belajar bahasa jepang melalui model attention, relevance, confidence, satisfaction (ARCS) (penelitian tindakan terhadap siswa kelas X SMAN 62 Jakarta)
ABSTRAK
Lyanne C Pratiwi. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMAN 62 Jakarta Melalui Model PembelajaranAttention , Relevance, Condifidence, dan Satisfaction (ARCS). Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran bahasa Jepang siswa kelas X SMAN 62 Jakarta. Berdasarkan hasil pra penelitian, kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru pada proses pembelajaran bahasa Jepang membuat siswa kurang termotivasi dan pembelajaran menjadi menjenuhkan. Berdasarkan hasil midtest juga dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa masih dibawah KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti menggunakan model pembelajaran Attention , Relevance, Condifidence, dan Satisfaction dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Attention , Relevance, Condifidence, dan Satisfaction di SMAN 62 Jakarta2) mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Attention , Relevance, Condifidence, dan Satisfaction dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilakukan sebanyak tiga siklus dan guru mata pelajaran bahasa Jepang berperan sebagai kolabolator penelitian. Desain intervensi dalam rancangan siklus penelitian memiliki empat tahap, yaitu 1) membuat rencana tindakan 2) melaksanakan tindakan 3) mengadakan pemantauan/observasi 4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan kemudian direvisi untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis kualitatif pada lembar observasi, aktivitas guru dan siswa pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Jepang. Bukti ini diperkuat oleh catatan lapangan bahwa siswa lebih antusias dan aktif. Selain itu berdasarkan hasil analisis kuantitatif, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil posttest belajar siswa diperoleh rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 71,4 siklus II sebesar 79,1 dan siklus III 81,6. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis angket, siswa berpendapat bahwa dengan ARCS pembelajaran bahasa Jepang menjadi sangat menarik, memotivasi belajar, dan meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar bahasa Jepang dapat dibuktikan dengan model pembelajaran Attention, Relevance, Condifidence, dan Satisfaction (ARCS)
Kata kunci: Peningkatan, Hasil Belajar, Attention, Relevance, Condifidence, dan Satisfaction
ABSTRACT
Lyanne C Pratiwi. 2015. Improved Learning result Japanese Language Class X SMAN 62 Jakarta Through Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction (ARCS). Thesis, Department of Japanese Language, Faculty of Language and Art, State University of Jakarta.
This research was motivated by the problems that appeared in Japanese language learning students in grade X SMAN 62 Jakarta. Based on the results of pre-study, the lack of variety of learning methods used by teachers in the Japanese language learning makes students less motivated and learning becomes saturated. Based midtest results also showed that the average student learning outcomes is still under KKM. To overcome these problems, researchers using model Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction in learning Japanese.
This study aims to 1) know the learning outcome by using model Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction in SMAN 62 JAKARTA2) determine the response of students to use learning model Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction in learning Japanese.
The method used in this research is the Classroom Action Research (Classroom Action Research). The study was conducted by three cycles and Japanese language subject teachers act as research collaborator. Design intervention in the design of the study cycle has four phases: 1) an action plan 2) implement actions 3) conduct monitoring / observation 4) provide reflection and evaluation to obtain the extent to which the achievement of the expected results later revised to implement the measures in the next cycle.
Based on the results of qualitative analysis on the observation sheet, the activity of teachers and students in the cycle I, II and III increased learning outcomes Japanese. This evidence is reinforced by the record field that students are more enthusiastic and active. Also based on the results of a quantitative analysis, student learning outcomes also increased. It is seen from the results of the posttest study gained an average student learning outcomes in the first cycle of 71.4 second cycle of 79.1 and 81.6 the third cycle. Furthermore, based on the results of the analysis of the questionnaire, the students found with ARCS learning Japanese language to be very interesting, motivating learning, and improve learning outcomes Japanese. In other words it can be said that the increased yield learning Japanese can be proven learning model Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction (ARCS)
Keywords: Improvement, Learning result, Attention, Relevance, Condifidence, and Satisfaction
Bibliografi : lembar 105-106
SS00008231 | SK 8231 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain