Text
Labeling penjurusan IPA dan IPS : studi kasus : labeling penjurusan IPA dan IPS SMA Negeri 1 kecamatan Membalong Provinsi Bangka-Belitung
ABSTRAK
Afrianto, Labelling Penjurusan IPA dan IPS (Studi Kasus: Proses Pembentukan
Labelling Penjurusan IPA dan IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Membalong Provinsi
Bangka-Belitung). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan
Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui labelling yang terjadi dalam
Penjurusan IPA dan IPS di SMAN 1 Membalong. Penjurusan dilakukan untuk
memudahkkan siswa dalam mendapatkan ilmu sekaligus fokus awal untuk
mengembangkan minat, bakat serta mengejar cita-cita siswa. Permasalahan muncul
karena terdapat anggapan jurusan IPA lebih baik dari jurusan IPS. Jurusan IPA
dianggap tempat siswa yang rajin, pintar dan baik sedangkan jurusan IPS tempat
siswa yang malas, bodoh dan nakal (labelling). Berdasarkan itu penelitian berupaya
melihat proses labelling penjurusan IPA dan IPS di SMAN 1 Membalong dan juga
pengaruhnya terhadap pemilihan penjurusan oleh siswa. Hal ini akan memperlihatkan
berjalan baik atau tidaknya fungsi penjurusan di SMAN 1 Membalong.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif analitis. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan data adalah wawancara
dan observasi serta menggunakan buku-buku untuk mengkaji perkembangan yang
berkenaan dengan pembahasan penelitian ini dan data-data yang ditemukan
dilapangan. Subyek penelitian terdiri dari informan kunci dan informan pendukung.
Informan kunci dalam penelitian ini sebanyak dua belas orang, diantaranya Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, siswa kelas X, XI, dan XII.
Informan pendukung berjumlah dua belas orang yaitu tiga orang masyarakat sekitar
sekolah dan lima orang Alumni, empat orang tua siswa. Total seluruh informan yang
diwawancarai sebanyak Sembilan belas orang.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi labeling pada
penjurusan IPA dan IPS di SMAN 1 Membalong. penemuan penting dalam penelitian
ini adalah labeling ini memberikan makna baru, dimana jurusan IPA dianggap
menjadi tempat siswa yang rajin, pintar dan baik sementara, jurusan IPS merupakan
tempat siswa yang malas, bodoh dan nakal. Labelling ini diberikan oleh sekolah
(melalui kebijakannya), siswa, orang tua dan masyarkat. Hal ini memungkinkan
siswa terdorong untuk melakukan seperti apa yang di label kepada mereka dan dapat
menyebabkan labelling ini terus berlanjut. Labelling ini mempengaruhi psikis siswa
yang memandang jurusan IPA lebih baik dari jurusan IPS. Hal inilah yang
mempengaruhi mereka dalam membuat tindakan memilih penjurusan di SMAN 1
Membalong. Labelling ini juga memperlihatkan penjurusan yang pada awalnya
berfungsi untuk mengembangkan minat dan bakat serta memberikan ilmu dasar dan
fokus awal dalam cita-cita mereka tidak berjalan dengan baik.
Kata Kunci : Labelling, Penjurusan IPA dan IPS, Tindakan.
Bibliografi : lembar 99-101
SS00008363 | SK 8363 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2015.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain