Text
Seks pranikah sebagai akibat lemahnya kontrol sosial (studi pada pelajaran SMK X di Bekasi)
ABSTRAK
Resty Febrina. Seks Pranikah Sebagai Akibat Lemahnya Kontrol Sosial (Studi Pada
SMK X Di Bekasi). Skripsi. Jakarta. Program Studi Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi
Pembangunan). Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Jakarta.
2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang
melatarbelakangi remaja berani melakukan perilaku seks pranikah. selain itu,
mengetahui sudut pandang dari remaja SMK X terhadap perilaku seks pranikah di
kalangan remaja. Dan peneliti juga ingin mengetahui cara mengurangi perilaku seks
pranikah di kalangan remaja.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 23 orang. Subjek dalam
penelitian ini dibagi dua yakni informan dan informan kunci. Informan adalah para
pelajar SMK X yang berjumlah 10 orang dan Orangtua 10 orang. Sedangkan
informan kunci adalah 1orang guru SMX X, 1 orang dosen, dan 1orang pemuka
agama. Data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan tidak
terstruktur, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja khususnya pelajar seharusnya
mendapatkan pendidikan agama sejak dini dari orang tua ataupun tim pengajar di
sekolah mereka. Ramaja yang melakukan seks pranikah penyebabnya dikarenakan
kurangnya kasih sayang (attachment) dari orang tua, pada usia puber remaja sangat
membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang dekat dengannya. Kasih sayang
sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang remaja. Tanggung jawab
(commitment) dalam konteks ini orangtua diharapkan memberikan tanggung jawab
kepada anaknya akan membentuk remaja dapat berfikir dalam melakukan sesuatu.
Remaja juga mendapatkan tanggung jawab dari orang tuanya masing-masing.
Keterlibatan (Involvement) dimaksudkan pelajar dilibatkan dalam setiap kegiatan agar
para remaja tidak mendapat waktu untuk bergaul dengan sekelompok orang yang
dianggap berperilaku menyimpang. Banyaknya kegiatan yang dilakukan setiap
remaja akan mengurangi perilaku yang menyimpang. Kepercayaan (beliefs) diberikan
agar pelajar menjadi lebih dewasa dalam berfikir. Namun kenyataannya kepercayan
yng diberikan justru menjadikan remaja sebagai penyimpang dikarenakan kurangnya
pengawasan dari orangtua. Kepercayaan dalam konteks pelajar yang melakukan seks,
diharapkan orang tua dapat memberikan kepercayaan kepada remaja dalam
melakukan sesuatu namun masih dalam koridor yang tepat.
Kata Kunci: Seks, Pranikah, Kontrol, Sosial
Bibliografi : lembar 107-108
SS00008474 | SK 8474 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2015.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain