Text
Pengaruh budaya organisasi dan emosi terhadap pengambilan keputusan kepala SD Negeri di Kecamatan Duren Sawit
RINGKASAN
Sekolah dalam mencapai tujuan seringkali dihadapkan pada hambatan-hambatan berupa Organisasi yang berperan penting menghasilkan sumber daya manusia di bidang pendidikan adalah sekolah. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab VI Pasal 17 menjelaskan sekolah yang mewadahi jenjang pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Di antara dua tahapan jenjang pendidikan dasar tersebut Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah tahapan sekolah yang wajib dan paling banyak dijalani oleh masyarakat Indonesia. Karena berdasarkan data hasil penelitian BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana) tahun 2013, rata-rata pendidikan penduduk Indonesia adalah 5,8 tahun atau tidak lulus Sekolah Dasar (SD). Hal ini sejalan apa yang dinyatakan oleh George and Jones, “organizational culture is the set of shared values, beliefs and norms that influence the way managers think, make decision, feel and behave toward each other and toward people outside the organization.. ” Strongman menyatakan, “through emotional commitment which binds all of the employees, will encourage of creativity and innovation, and decision-making that orientation toward achievement.” Hal ini diperkuat lagi oleh Smollan dan Sayers yang menyatakan, “Organizational culture is imbued with emotion and therefore cultural change is especially emotional. A change in culture can be the goal of management and but could occur indirectly as a result of strategic, tactical or operational changes.” Maka dari itu peneliti ingin mengkaji secara ilmiah apakah budaya organisasi dan emosi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kepala sekolah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah kepala SD Negeri di Kecamatan Duren Sawit dengan jumlah sampel sebanyak 100 kepala sekolah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diujicoba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel pengambilan keputusan diukur menggunakan 32 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,977, variabel budaya organisasi diukur menggunakan 31 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,964, variabel emosi
diukur menggunakan 32 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,984. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan jalur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh budaya organisasi terhadap pengambilan keputusan menunjukkan nilai rhitung 0,627 dan koefisien jalur 0,466. Ini berarti semakin tinggi tingkat budaya organisasi kepala sekolah mengakibatkan peningkatan pengambilan keputusan kepala Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Duren Sawit. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh emosi terhadap pengambilan keputusan menunjukkan nilai rhitung 0,579 dan koefisien jalur 0,385. Sehingga terdapat pengaruh langsung positif emosi terhadap pengambilan keputusan. Artinya semakin tinggi emosi mengakibatkan peningkatan pengambilan keputusan kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Duren Sawit. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh budaya organisasi terhadap emosi menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,417 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,417. Ini peningkatan tingkat budaya organisasi mengakibatkan peningkatan emosi pada kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Duren Sawit. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah pengambilan keputusan dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan budaya organisasi dan emosi.
ABSTRACT
THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL CULTURE AND EMOTION TOWARD HEADMASTER’S DECISION MAKING OF STATE IN THE DISTRICT OF PALM DUREN
DIAH PUPITARINI
The purpose of this research is to know the effect of organizational culture and emotion toward headmaster’s decision making of elementary school at palm duren. The research was conducted using survey method with quantitative approach and path analysis technique. The population of this research is 100 headmasters. Research samples selected as much as 80 headmasters using simple random sampling technique. The data obtained through questionnaires and analyzed using path analysis techniques. Based on the results of data analysis in this research it is concluded: (1) the organizational culture have positive direct effect to decision making; (2) emotion have positive direct effect to decision making; (3) the organizational culture have positive direct effect to emotion. The decision making can be improved through improvement of organizational culture and emotion.
Keywords: decision making, organizational culture, and emotion
Bibliografi : lembar 102-104
TM00001401 | TM 1401 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain