Text
Hubungan iklim organisasi dan efektivitas kepemimpinan dengan kinerja guru SMP swasta di Kecamatan Pademangan Jakarta Utara
RINGKASAN
Laurie J. Mullins menyatakan bahwa, “applied to organisations, climate can be said to relate to the prevailing atmosphere surrounding the organisation. Climate will influence the attitude which members of the organization bring to bear on their work performance and personal relationships”. Iklim dapat dikatakan sesuatu yang berhubungan dengan suasana yang berlaku di sekitar sekolah, tingkat moral, dan kekuatan perasaan atau rasa memiliki, kepedulian dan niat baik di antara anggota. Iklim akan mempengaruhi sikap guru terhadap kinerja dan hubungan pribadi antar guru. John P.Howell dan Dan L. Costley juga menyatakan, “the real objective of effective leadership is to influence followers’ behaviors and outcomes. Important outcomes include high individual and group performance; low turnover, absenteeism, lateness and grievance rates; and high quality levels, all of which result in a productive organization”. Kutipan ini menjelaskan bahwa tujuan sesungguhnya dari kepemimpinan yang efektif adalah untuk mempengaruhi perilaku pengikut dan hasil pekerjaan. Hasil penting termasuk penampilan guru dan kinerja kelompok, pendapatan yang rendah, ketidakhadiran, keterlambatan, mengukur tingkat keluhan, dan tingkat kualitas yang tinggi, yang semuanya menghasilkan sebuah organisasi yang produktif. Lebih Lebih lanjut Mullins menjelaskan, “organisational climate is characterised, therefore, by the nature of the people–organisation relationship and the superior–subordinate relationship. These relationships are determined by interactions among goals and objectives, formal structure, the process of management, styles of leadership and the behaviour of people”. Iklim organisasi merupakan suatu karakter yang ditandai berdasarkan sifat hubungan manusia dengan organisasi dan hubungan pimpinan dan pengikut.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial. Hasil uji coba instrumen kinerja dari 35 butir pernyataan yang diujicobakan terdapat 29 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,902. Hasil uji coba instrument iklim organisasi dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 30 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,906. Hasil uji coba instrumen kepemimpinan dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 30 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,903.
iv
Dari koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula koefisien determinasinya (ry1)2 = (0,557)2 = 0,3102; yang berarti bahwa 31,02% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan oleh iklim organisasi. Dari koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula koefisien determinasinya (ry2)2 = (0,549)2 = 0,3014; yang berarti bahwa 30,14% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan oleh efektivitas kepemimpinan. Koefisien determinasi (Ry.12)2 sebesar (0,678)2 = 0,4603 dapat diinterpretasikan bahwa 46,03% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh iklim organisasi dan efektivitas kepemimpinan. Berdasarkan hasil perhitungan lanjutan dapat diketahui sumbangan (konstribusi) variabel terikat atas iklim organisasi sebesar 31,02% dan efektivitas kepemimpinan sebesar 30,14%. Dari koefisien korelasi tersebut, dapat dihitung koefisien determinasi (Ry.12)2 sebesar 0,4603 berarti bahwa 46,03% proporsi varians kinerja dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh iklim organisasi serta efektivitas kepemimpinan. Kesimpulan: 1) Iklim organisasi berhubungan positif dengan kinerja. Artinya semakin kondusi ikim organisai maka semakin baik kinerja guru SMP swasta di Kecamatan Pademangan. 2) Efektivitas kepemimpinan berhubungan positif dengan kinerja. Artinya, semakin efektitif kepala sekolah dalam memimpin sekolah, maka semakin baik kinerja kinerja guru SMP swasta di Kecamatan Pademangan. 3) Iklim organisasi dan efektivitas kepemimpinan secara bersama-sama berhubungan positif dengan kinerja. Artinya semakin kondusif iklim organisasi dan semakin meningkat efektivitas kepemimpinan secara bersama-sama, maka semakin baik kinerja kinerja guru SMP swasta di Kecamatan Pademangan. Saran, 1) Bagi kepala suku dinas Jakarta Utara, untuk membantu mengontrol dan membantu dalam proses penciptaan iklim kerja di sekolah-sekolah swasta dengan melakukan visitasi yang rutin dan membuat kebijakan dalam penentuan kepala sekolah di sekolah swasta agar pihak yayasan memonopoli dalam penentuan kepala sekolah. 2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja dengan menciptakan kenyamanan di lingkungan sekolah dan memperhatikan semua kebutuhan guru dalam mengajar untuk menciptakan semua nya di butuhkan kerjasama dengan rekan guru-guru lain dan perlu di bangun sikap saling kerja sama dan tolong menolong sesama guru.
Bibliografi : lembar 77-79
TM00001408 | TM 14078 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.009) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain