Text
Nasionalisasi de javasche Bank sebagai Bank sentral Indonesia (1949-1953)
ABSTRAK
Eky Hilmawan. Nasionalisasi De Javasche Bank Sebagai Bank Sentral Indonesia (1949-1953). Skripsi. Jakarta: Prodi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2014.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan data empiris tentang alasan-alasan Pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisai De Javasche Bank. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2014. Penelitian ini menggunakan metode naratif-deskriptif dengan ditunjang oleh sumber-sumber berupa buku, majalah dan arsip Indonesia. De Javasche Bank adalah bank sentral milik pemerintah Hindia Belanda yang bersifat komersial, yang didirikan dengan tujuan mengendalikan sistem moneter di Indonesia. De Javasche Bank merupakan bank sentral tertua di Asia Tenggara yang kemudian disusul oleh pendirian Bank Sentral di Filipina dan Malaysia. De Javasche Bank dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1951 dan diubah namanya menjadi Bank Indonesia, walaupun sebelumnya Pemerintah Republik Indonesia telah mendirikan Bank Negara Indonesia tahun 1946. Proses kejadian dan peristiwa yang berhubungan erat dengan nasionalisasi ini ialah, berdirinya Bank Negara Indonesia tahun 1946, Hasil Konferensi Meja Bundar 1949, Undang-undang Nomor 24 tahun 1951, pembelian saham-saham De Javasche Bank, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953. Besarnya peran dan andil De Javasche Bank sebagai bank sentral Hindia Belanda merupakan sebuah alasan logis untuk menasionalisasi De Javasche Bank sebagai Bank Sentral Indonesia. Hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa bukan Bank Negara Indonesia yang dijadikan Bank Sentral.
Bibliografi : lembar 82-84
SS00008703 | SK 8703 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain