Text
Pengaruh gaya kepemimpinan kepala Satuan Pendidikan (KASATDIK) dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru SMK di Yayasan Hang Tuah Cabang Jakarta
RINGKASAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses interaksi antara pendidik
dengan peserta didik yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia, yaitu manusia yang berkualitas, baik secara fisik maupun psikis.
Kepemimpinan seorang kepala sekolah tentu menjadi bagian yang penting
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Kepala
Sekolah yang pada struktur organisasi Yayasan Hang Tuah disebut Kepala
Satuan Pendidikan (Kasatdik) di tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
apabila kepemimpinannya baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih
baik dari bawahannya. Terry dalam bukunya berjudul “Principles of
Management” mengemukakan definisi berikut tentang kepemimpinan:
“.....Leadership is the relationship in which one person, or the leader.
Influences others to work together willingly on related tasks to attain which the
leader desires”. Beberapa permasalahan yang menonjol di SMK Yayasan
Hang Tuah Cabang Jakarta, beberapa guru menilai gaya kepemimpinan
kasatdik kurang komunikatif dengan guru-guru, sering kali bersikap tidak
peduli dengan permasalahan yang dihadapi guru-guru, kompetensi Kasatdik
tidak memenuhi kriteria, dalam memimpin sekolah otoriter, Kasatdik sering
berganti sesuai keinginan dan penunjukan dengan kriteria yang ditentukan
sendiri oleh yayasan, serta terkadang yang diangkat bukan dari kalangan
pendidik yang ada di sekolah itu sendiri dan sistem reward dan punishment
terhadap guru kurang diperhatikan oleh sekolah ataupun yayasan. Terhadap
lingkungan kerja, khususnya dimensi sosial, terlihat jelas hubungan yang
kurang harmonis antara Kasatdik dengan guru, antara guru dengan guru
terdapat grup-grup, komunikasi dan kegiatan bersama antara guru dengan
orang tua siswa jarang dilakukan. Tingkat motivasi kerja guru sangat kurang,
hal ini terlihat dari beberapa indikator, antara lain: guru kedisiplinannya
sangat kurang, berdasarkan informasi dari pengurus yayasan dalam tahun
iii
2015 ini sudah ada beberapa guru yang dipecat yayasan karena dianggap
tidak disiplin. Beberapa teori pendukung, antara lain menurut Yukl
kepemimpinan mempengaruhi motivasi para pengikut untuk mencapai tujuan,
menjaga kerjasama, serta mengupayakan dukungan dan kerjasama dari
pihak luar organisasi. Lethwood mengemukakan adanya hubungan kausal
antara kepemimpinan dengan motivasi kerja guru, selanjutnya motivasi kerja
mempengaruhi perilaku mengajar guru, dan perilaku mengajar guru
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Colguitt, Le Pine, Wesson
mengatakan, bahwa : motivation has a strong positive effect on job
performance. People who exprerience higher levels of motivation tend to
have higher levels of task performance”. Dimana motivasi kerja memiliki
pengaruh yang positif terhadap hasil kerja. Menurut Robbins, “the work
environment is less threatining and stressful to employees customers”.
Lingkungan kerja adalah keadaan yang bisa mengancam dan menimbulkan
stres kepada karyawan dan pelanggan. Hal ini sesuai dengan konsep yang
dikemukakan oleh Moustaka and Constantinidis dalam jurnalnya
menyebutkan lingkungan kerja adalah salah satu sumber daya penting untuk
mengatasi stres/ketegangan.
Metode peneltian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
survey, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di tiga SMK
Yayasan Hang Tuah Cabang Jakarta dengan populasi terjangkau 105 orang
guru dengan sampel 83 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
simple random sampling dengan analisis jalur (path analysis) untuk
mengetahui adanya pengaruh antar variabel. Sebelum penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba untuk menentukan validitas dan reliabilitas
instrumen agar dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengambil data
penelitian di lapangan.
Secara garis besar pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis
penelitian sebagai berikut: Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat
iv
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan
terhadap motivasi kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,465 dan
nilai koefisien jalur sebesar 0,350. Ini memberikan makna gaya
kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja. Dari
hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh
langsung positif lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,463 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,347. Ini
memberikan makna lingkungan kerja berpengaruh langsung positif terhadap
motivasi kerja. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan terhadap lingkungan
kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,332 dan nilai koefisien jalur
sebesar 0,332. Ini memberikan makna gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung positif terhadap lingkungan kerja. Implikasi dari hasil penelitian ini
adalah meningkatkan komitmen organisasi melalui peningkatan motivasi
kerja guru adalah dengan memperbaiki gaya kepemimpinan Kasatdik dan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Bibliografi : lembar 139-142
TM00001454 | TM 1454 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain