Text
Pengaruh kompetensi pedagogik dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK Hang Tuah wilayah Jakarta
Kualitas pendidikan tidak dapat lepas dari peran guru dalam proses
belajar mengajar, sehingga guru menjadi faktor penting dan penentu
keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Berhasil tidaknya
pendidikan selalu dihubungkan dengan kinerja guru. Banyak faktor yang
dapat mempengaruni kinerja guru diantaranya adalah kompetensi pedagogik
dan motivasi kerja guru. Atau dapat dikatakan ikatan antara kompetensi
pedagogik dan motivasi akan menghasilkan kinerja sebagaimana yang
diharapkan. Istilah kinerja berasal dari bahasa Inggeris “Performance” atau
“Job” yang berarti penampilan (Unjuk) Kerja. Dengan demikian, kinerja
merupakan penampilan kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Istilah “Kompetensi Pedagogik” berasal dari
kata dalam bahasa Inggeris “Pedagogical Competence” yang berarti
kualifikasi pendidikan dan pengajaran. Sedangkan istilah “ Motivasi Kerja”
berasal dari kata dalam bahasa Inggris “Work Motivation” yang berarti
dorongan sesorang dalam melaksanakan pekerjaan, menurut teori yang
disampaikan oleh Mc. Shane dan Voon Glinow, “Competensi Skills,
Knowledge, aptitudes” and other characteristics of people that lead to
superior performance”. Kompetensi meliputi ketrampilan, pengetahuan,
bakat dan karakteristik lain dari seseorang yang menyebabkan kinerja yang
unggul. Dengan demikian kopetensi yang di miliki seorang guru menjadikan
ia memiliki kinerja yang unggul. Menurut teori yang disampaikan oleh Mowen,
Middlemist dan Luther mengatakan: “Work motivation greatly effect the
productivity of labour. High motivation will result in higher productivity and
lower motivation will reduce productivity”. motivasi kerja sangat
mempengaruhi produktivitas kerja, motivasi kerja yang tinggi akan
menghasilkan produktivitas tinggi dan motivasi kerja yang rendah akan
menurunkan produktivitas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan terori yang
disampaikan Apelgren dan Gierts sebagai mana dikutip Olatunji:
“Pedagogical competence as the ability and will to regularly apply the attitude,
the knowledge, and the skills that promote the lerarning of the teacher’s
students in the best way”. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik
tidak hanya berupa kemampuan tetapi harus juga ada kemauan (motivasi
kerja) untuk merapkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara teratur
meningkatkan belajar siswa dengan cara tebaik. Dengan demikian antara
kompetensi pedagogik yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap
motivasi kerja.
Penelitian ini dilaksanakan disekolah Menengah Kejuruan milik
yayasan Hang Tuah di Jakarta dengan menggunakan teknik analisis jalur
(Path analysis). Data penelitian ini didapatkan dengan cara memilih sampel
dalam populasi. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh guru
dan kepala sekolah SMK Hang Tuah di Jakarta yang berjumlah 105 orang.
Dari perhitungan menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan sampel
sejumlah 83 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner, kemudian dilaksanakan uji coba instrumen untuk
menentukan butir instrumen yang falid dan reliabel. Untuk variabel kinerja
dari 35 butir pernyataan didapatkan 31 butir yang valid dengan reliabilitas
sebesar 0,933. Kompetensi pedagogik dari 35 butir pernyataan didapatkan 33
butir valid dengan reliabilitas sebesar 0,980. Sedangkan motivasi kerja dari
36 pernyataan didapatkan 32 butir valid dengan reliabilitas sebesar 0,937.
Dari hasil perhitungan analisis jalur, pengaruh langsung kompetensi
pedagogik terhadap kinerja, nilai koefisien jalur sebesar 0,359 dan nilai thitung
sebesar 3,71. Nilai ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,64. Oleh karena nilai thitung
lebih besar dari pada nilai ttabel maka dengan demikian H0 ditolak dan H1
diterima yaitu bahwa kompetensi pedagogik berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja dapat diterima, sedangkan pengaruh langsung motivasi kerja
terhadap kinerja, nilai koefisien jalur sebesar 0,350 dan nilai thitung sebesar
3,62. Nilai ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,64. Oleh karena nilai thitung lebih
besar dari pada nilai ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan demikian
motivasi kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dapat diterima,
dan pengaruh langsung kompetensi pedagogik terhadap motivasi kerja, nilai
koefisien jalur sebesar 0,335 dan nilai thitung sebesar 3,20. Nilai ttabel untuk α =
0,01 sebesar 2,64. Oleh karena nilai thitung lebih besar dari pada nilai ttabel
maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima yaitu bahwa kompetensi
pedagogik berpengaruh secara langsung terhadap motivasi kerja dapat
diterima.
Bibliografi : lembar 113-115
TM00001487 | TM 1487 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain