Text
Pengaruh sikap terhadap pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMP swasta se-Kecamatan Pulogadung
RINGKASAN
Fakta di lapangan bahkan sangat terkejut dengan tidak meratanya jumlah guru dilapangan, kesejahteraan guru, sikap terhadap pekerjaan (attitude) dan kinerja guru yang berbeda. Membaca dari media online sikap guru yang negatif contohnya absen dari kelas, melakukan demonstrasi terhadap suatu kebijakan. Padahal pendapat Anies Baswedan tentang guru harus memiliki integritas, juga sebagai panutan (suri tauladan), harus mengajar dengan baik dan menyenangkan. Terakhir harus membangun mimpi anak didiknya. Pendapat dari Kreitner dan Kinicki adalah “…in a work setting, two recent meta-analyses revaled that Job Attitude were positively related to performance and negatively associated with indicators of withdrawal-latenees, absenteeism, and turnover”. Di dalam pekerjaan, 2 analisis bahwa sikap terhadap pekerjaan berhubungan erat dengan kinerja dan secara negatif indikatornya berupa keterlambatan kerja, absen dari pekerjaan, keluar masuk kerja. Sejalan dengan pendapat Schermerhon dan Osborn mendefinisikan “job satisfaction is the degree to which an individual feels positive or negative about a job”. Kepuasan Kerja adalah tingkatan dimana seorang individu merasa positif dan negatif di dalam suatu pekerjaan. Pendapat oleh John Bernadin mengenai performance sebagai catatan hasil kerja “performance is defined as the record during of outcomes produced on specified job functions or activities during a specified time period.” Kinerja didefinisikan sebagai catatan selama hasil diproduksi pada fungsi kerja khusus atau kegiatan selama selang waktu tertentu. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh sikap terhadap pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMP Swasta Se-Kecamatan Pulogadung.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menjelaskan hubungan kausal dengan analisis jalur (path analysis). Hasil uji coba instrumen kinerja dari 40 butir yang di uji coba, terdapat 7 butir yang tidak valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,937. Hasil uji coba instrumen sikap terhadap pekerjaan dari 40 butir yang di uji coba, terdapat 18 butir yang tidak valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,893. Hasil uji coba instrumen kepuasan kerja dari 40 butir yang di uji coba, terdapat 10 butir yang tidak valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,947. Analisis data dilakukan dengan statistika deskriptif dan inferensial.
Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif motivasi terhadap efektivitas kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,561 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,452. Ini memberikan makna sikap terhadap pekerjaan berpengaruh langsung terhadap kinerja. Dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif kepuasan kerja terhadap kinerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,46 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,286. Ini memberikan makna kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif sikap terhadap pekerjaan terhadap kepuasan kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,383 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,383. Ini memberikan makna sikap terhadap pekerjaan berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: (1) sikap terhadap pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (2) kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (3) sikap terhadap pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja.
Bibliografi : lembar 115-116
TM00001506 | TM 1506 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain